TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Virus covid-19 varian baru Mu yang kini sudah dideteksi masuk ke beberapa negara harus betul-betul diwaspadai.
Indonesia perlu belajar dari kasus varian Delta yang masuk dari India.
"Waktu itu warga India ke Indonesia lewat udara tanpa seleksi dan prosedur yang ketat. Oleh sebab itu kasus seperti itu tidak boleh terulang kembali," ujar Anggota Komisi IX DPR, Nurhadi dalam pernyataannya, Jumat (10/9/2021).
Menurut Nurhadi, protokol kesehatan tetap harus menjadi protokol baru dalam kehidupan masyarakat, terutama disiplin mengenakan masker.
"Kita berharap pemerintah terus menerus melakukan sosialisasi tentang disiplin prokes, termasuk setelah pandemi ini," ujar Nurhadi.
Sementara itu Anggota Komisi IX DPR Darul Siska berpendapat, kebijakan memperketat orang masuk ke Indonesia harus dilaksanakan secara tegas tanpa pandang bulu.
Baca juga: KPU Waspadai Varian Baru Virus Corona Jelang Pemilu 2024 dan Pilkada Serentak 2024
"Dan setiap orang masuk ke Indonesia harus diperiksa dan dimonitor secara teliti untuk mencegah masuknya varian-varian baru Covid 19," ujar Darul.
Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University, Australia, Dicky Budiman mengatakan covid varian Mu bisa menurunkan efikasi vaksin serta antibodi.
Penyintas Covid-19 tetap berpotensi terinfeksi varian Mu.
"Terinfeksi Delta, terinfeksi Alpa, ya bisa terinfeksi dengan Mu," katanya.
Dicky mendukung langkah pemerintah memperketat pintu masuk negara.
Menurut dia, bagi warga yang masuk ke Indonesia tidak cukup hanya menunjukkan hasil tes negatif Covid-19.
"Tapi karantina efektif selama tujuh hari bagi yang sudah divaksin lengkap dengan vaksin yang efektif misal messenger RNA, kemudian tesnya negatif. Kalau yang belum vaksin lengkap karantina 14 hari, kemudian tesnya negatif," ujarnya.
Disiplin protokol kesehatan, vaksinasi, serta penerapan tracing, testing, treatment (3T) tetap menjadi solusi efektif untuk mencegah penularan covid-19 varian Mu.
Prokes tidak cukup hanya 3M, tapi harus 5M, yakni memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilitas dan interaksi.
"Sebetulnya reaksi, respons, atau strateginya tetap sama, yaitu 3T, 5M dan vaksinasi," kata Dicky.(Willy Widianto)