Pada saat awal menjabat, Sonny Widjaya diyakini tidak pernah mengenal Heru Hidayat.
Namun secara tiba-tiba dalam waktu singkat dapat mempercayakan Heru Cs sebagai mitra Asabri dalam mengelola investasi yang begitu besar.
Baca juga: Kejagung Periksa 22 Saksi Terkait Kasus Asabri, Ada Eks Pejabat Hingga Direktur Perusahaan Sekuritas
Awalnya Sonny dikenalkan Heru yang direferensi oleh seorang pejabat BPK , Setelah sebelumnya Sonny diminta bertemu dengan pejabat BPK tersebut, guna membantu menyelesaikan masalah Asabri yang ditinggalkan Dirut sebelumnya.
Pejabat BPK ini merekomendasikan nama Heru yang direferensi mampu menyelesaikan masalah. Sonny kemudian meminta Hari Setianto (saat itu Direktur Investasi Asabri - red) untuk menindaklanjuti dan merealisasi upaya tersebut.
Meski Kejagung kembali menggebrak , dengan telah ditetapkan tiga tersangka baru, namun ada sejumlah aktor yang merupakan emiten pemilik saham belum tersentuh secara hukum.
Terlihat sejumlah emiten yang sampai hari ini sahamnya masih bertengger di Asabri, bahkan melebihi batas ketentuan kepemilikan saham yang diatas 5%.
Yakni sejumlah emiten dengan prosentase jumlah kepemilikan saham diatas ketentuan. Mereka yang belum tersentuh hukum ini, dapat terbagi dalam dua kelompok kuat.
Pertama, kelompok mitranya Heru Hidayat, seperti dalam kepemilikan saham FIRE(23,6%) , PCAR(25,14%), IIKP (12,32%) ,SMRU (8,11%). Dimana para mitra tersebut juga menjual saham mereka secara langsung kepada PT Asabri.
Kelompok kedua yakni, para pemilik saham/ emiten yang bukan milik Heru ataupun Benny Tjokro, seperti saham SDMU (18%) , HRTA (6,6%), MINA (5,3%), TARA (5,03%).
Disisi lain, tim penyidik Kejagung mengaku masih terus menelisik para pihak yang diduga ikut mendapat keuntungan hasil korupsi dari pengelolaan dana PT Asabri. Khususnya bagi mereka yang punya hubungan dengan para tersangka.
Direktur Penyidikan Kejagung Supardi menyatakan, timnya masih bekerja keras dengan memeriksa sejumlah saksi untuk menemukan para aktor dalam kasus mega skandal korupsi ini. Bahkan Supardi memastikan tak gentar sedikit pun untuk menyeret siapapun yang terlibat.
"Kita tunggu progres penyidikan berikutnya. Punya hubungan dengan siapupun, yang penting ada alat bukti pendukungnya, pasti kita dalami," kata Dirdik yang ditemui terpisah.
Supardi juga memastikan bekerja profesional dan transparan dalam mengusut kasus Asabri ini. Dia menegaskan akan menyeret pihak manapun yang diduga terlibat dalam kasus yang rugikan negara hingga Rp22,7 triliun.