Menurut Sultan, kecelakaan tersebut murni karena cuaca buruk.
Hingga Rabu malam, kata Sultan, kondisi cuaca pun masih buruk, yakni hujan dan kabut tebal.
"Dari pagi sampai malam ini juga masih hujan dan berkabut," ujarnya.
4. Butuh 7 Jam untuk Mencapai Lokasi jatuhnya Pesawat
Meski lokasi jatuhnya pesawat tidak jauh dari Bandara Bilogai Sugapadi, proses evakuasi membutuhkan waktu 7 jam dengan berjalan kaki untuk mencapai lokasi.
Kepala Kantor SAR Timika, George LM Randang menyebut proses evakuasi dilakukan melalui jalur darat.
Dalam evakuasi ini, sebanyak 10 personel Basarnas diturunkan dalam proses evakuasi kru pesawat itu.
"Tim kami sudah tiba di Sugapa dan bergabung dengan personel TNI-Polri untuk melakukan evakuasi kru pesawat," kata George.
Evakuasi lewat jalur darat itu juga melibatkan masyarakat.
George menambahkan, butuh waktu tujuh hingga delapan jam dengan berjalan kaki untuk mencapai lokasi jatuhnya pesawat itu.
"Jika ditarik lurus jarak lokasi jatuh pesawat sekitar enam kilometer dari Bandara Sugapa," ujar George.
5. Kronologi Penemuan Rimbun Air
Informasi yang didapat Tribun-Papua.com, setelah hilang kontak pada pukul 07.30 WIT, otoritas terkait menerima laporan dari masyarakat bahwa telah menemukan pesawat Rimbun Air PK-OTW di Kampung Bilogai Distrik Sugapa di Ketinggian 2.400 M, Koordinat 7219979585751.
Laporan itu diterima pada pukul 11 WIT.
Baca juga: Pesawat Kargo Rimbun Air Jatuh di Intan Jaya Papua, Tiga Orang Meninggal Dunia
Pesawat dilaporkan jatuh di Bukit Kampung Bilogai Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya.
Pukul 12.30 WIT, tim Gabungan TNI-Polri dan pemuda gereja langsung menuju ke TKP guna melakukan evakuasi para korban.
(Tribunnews.com/Daryono) (TribunPapua/Nadila Larajina/Hendrik Rikarsyo Rewapatara)