Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polri memastikan telah menyiapkan pengamanan mengantisipasi adanya serangan terorisme saat penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono menyampaikan pihaknya telah memetakan berbagai kemungkinan terkait kegiatan PON XX di Papua.
Termasuk jika adanya gangguan dari KKB Papua.
"Dalam rangka PAM PON XX di Papua, Polri bersama TNI dan instansi lainnya telah menyiapkan rencana pengamanan dari kegiatan tersebut. Telah identifikasi berbagai hal-hal yang kemungkinan akan muncul. Salah satunya adalah gangguan dari KKB. Itu sudah teridentifikasi," kata Rusdi di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (16/9/2021).
Lebih lanjut, Rusdi memastikan pihaknya akan menjaga keamanan pelaksanaan PON XX Papua dari gangguan KKB.
"Tentunya juga Polri-TNI beserta instansi lain telah siapkan langkah-langkah untuk pencegahan daripada gangguan Yang disebabkan oleh KKB. Tentunya kita berharap semua PON XX di Papua bisa berjalan aman dan damai," katanya.
Baca juga: TNI Tembak Mati Komandan Operasi KKB Elly Bidana di Pegunungan Bintang Papua
Diberitakan sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar mengingatkan, untuk meningkatkan kewasapadaan serangan terorisme saat penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua.
Sebab, Boy mengatakan aksi-aksi terorisme berpotensi terjadi jika pihak keamanan lengah dan tak melakukan tindakan pencegahan.
Hal itu disampaikan Boy dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR RI, Rabu (15/9/2021).
"Berkaitan dengan kegiatan pelaksanaan yang akan dilaksanakan yaitu PON di Papua oada tanggal 2 sampai 15 Oktober mendatang, kami juga tentu berkoordinasi terus dengan jaringan intelijen yang ada," kata Boy.
"Dan dalam upaya agar pelaksanaan PON bisa berjalan ini kita telah memberikan masukan untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan karena serangan terorisme dalam PON itu adalah sebuah keniscayaan," lanjutnya.
Boy menjelaskan potensi aksi teror di Papua bisa terjadi.
Dia mengingatkan kembali bahwa pernah terjadi penangkapan terhadap 11 orang di Merauke yang diduga berafiliasi dengan ISIS.
Baca juga: Tim Terjun Payung Papua Barat Targetkan Juara Umum di PON Papua 2021
Belum lagi, aksi-aksi kekerasan yang dilakukan kelompok bersenjata yang hingga saat ini masih terjadi di bumi Cendrawasih.
"Kita tentu tidak ingin dipermalukan dengan aksi-aksi itu. Dan kami BNPT memberikan masukan kepada petugas penanggung jawab bidang keamanan dan besok pun masih dibahas kembali bersama bapak Menkopolhukam, rencananya pada Jumat siang," katanya.