Ia juga berharap penurunan laju penularan Covid-19 di Indonesia dapat terus terjaga.
"Sesuai dengan John Hopkins University, ada penurunan kasus 50 ribu sehari, sekarang 2 ribu sekian."
"Jadi kita semua patut bersyukur tentang penurunan itu dan mudah-mudahan ini bisa terus terjaga," kata Prof Tjandra, dikutip dari tayangan Youtube Kompas TV, Senin (20/9/2021).
Kendati demikian, Prof Tjandra menyebut case fatality rate di Indonesia masuk cukup tinggi.
Menurutnya, Indonesia masih menjadi nomor tiga di dunia, setelah Meksiko dan Myanmar.
Baca juga: UPDATE Capaian Vaksinasi Covid-19 Indonesia: Dosis Pertama 79 Juta, Dosis Kedua 45 Juta
"Sebenernya John Hopkins University itu menyampaikan dua, satu penurunan yang cukup tajam dari 50 ribu jadi sekian ribu."
"Tapi pada saat yang sama sampai saat ini barusan saya cek case fatality rate kita masih tinggi ya. Kita masih nomor tiga di dunia sesudah Meksiko dan Myanmar," ujar Prof Tjandra.
"Walaupun case mortality rate kita nomor 15, tapi case fatality rate masih tinggi sekitar 3,3 persen," tambahnya.
Strategi Pemerintah Melakukan Transisi Pandemi ke Endemi
Sebelumnya diberitakan Tribunnews.com, pemerintah tengah menyusun peta jalan transisi dari pandemi Covid-19 menuju endemi.
Penyusunan jalan transisi itu bertujuan untuk mengendalikan laju penularan dan mengembalikan aktivitas masyarakat secara normal.
Sebagai langkah awal bagi masyarakat adalah menyegerakan vaksinasi, mendisiplinkan kebiasaan memakai disiplin, dan menjaga kesehatan tubuh dengan gaya hidup sehat.
Baca juga: Kasus Covid-19 Menurun, Singapura Mulai Terima Pengunjung dari Indonesia
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengatakan bahwa Covif-19 diprediksi tidak hilang dalam waktu cepat.
Masyarakat diharapkan beradaptasi dan mengadopsi kebiasaan-kebiasaan baru agar dapat hidup sehat berdampingan dengan virus corona.