TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan akan berbicara dengan KSAL Australia terkait rencana pembangunan kapal selam nuklir oleh Australia yang bekerja sama dengan Amerika Serikat (AS) dan Inggris.
Ia mengatakan rencana tersebut dikhawatirkan akan menciptakan perlombaan senjata di kawasan.
Menurutnya apabila terjadi perlombaan senjata, maka perairan Indonesia berpotensi terdampak mengingat perairan sekitar Indonesia merupakan lintasan dari kapal-kapal perang asing.
Ia pun mengatakan Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri juga telah menyatakan protes terkait negara tersebut.
Baca juga: Australia Akan Diperkuat Kapal Selam Nuklir, Indonesia Disarankan Merapat ke China
"Tentunya saya juga akan bicara lagi dengan KSAL Australia. Walaupun mereka pesan seperti itu, tapi kita harus sepakat dulu untuk menjaga stabilitas kawasan kita. Jangan sampai nanti dengan Australia memesan kapal itu, terjadi perlombaan senjata. Itu yang tidak kita harapkan," kata Yudo di atas KRI Semarang-594 pada Kamis (23/9/2021).
Ia mengatakan rencana tersebut juga berpotensi membuat negara lain melakukan perimbangan atau persaingan senjata.
"Karena kalau ada seperti itu biasanya dari negara-negara lain yang melakukan imbangan. Kalau berimbang kan akan terjadi persaingan senjata," kata Yudo.