Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Partai Golkar akan segera mengumumkan pengganti Azis Syamsuddin untuk mengisi kursi Wakil Ketua DPR RI.
Rencananya Partai berlambang pohon beringin tersebut akan mengumumkan pengganti Azis Syamsuddin yang terjerat kasus suap, pada lusa atau Selasa (28/9/2021).
Pengamat Politik dari Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menilai bahwa Golkar harus mencari sosok yang tepat untuk mengantikan Azis sebagai Wakil Ketua DPR.
Selain kapabilitas dan loyalitas, pengganti Azis Syamsuddin haruslah sosok yang memiliki integritas.
"Tentu bukan hanya orang yang memiliki kapabilitas, kemampuan dan loyalitas kepada ketua umum, itu hal yang normatif dan lazim. Tapi yang paling penting adalah integritas," kata Karyono kepada Tribunnews.com, Minggu (26/9/2021).
Integritas kata Karyono artinya sosok pengganti Azis harus yang jauh dari praktik korupsi.
Hal itu menjadi sangat penting untuk memulihkan kepercayaan publik pada partai Golkar.
Baca juga: Tak Hanya Azis Syamsuddin, Ini Dua Pimpinan DPR Lainnya yang Jadi Tersangka KPK karena Korupsi
"Karena suka tidak suka kasus korupsi pasti akan berpengaruh pada kepercayaan publik kepada partai tersebut, bahkan akan berpengaruh kepada elektabilitas partai," katanya.
Apalagi kata Karyono, tidak akan lama lagi akan ada agenda politik yakni Pemilihan Presiden dan pemilihan Legislatif yang tahapannya akan mulai tahun depan.
Karenanya partai Golkar harus segera memulihkan kepercayaan publik tersebut.
Sementara itu terkait sosok pengganti Azis kata Karyono, partai Golkar memiliki banyak kader yang mumpuni dari aspek kapabilitas dan loyalitas.
Baca juga: Rekam Jejak 7 Calon Pengganti Azis Syamsuddin Jadi Waketu DPR, Meutya Hafid hingga Dito Ganinduto
Hanya saja, Airlangga perlu lebih selektif dalam memilih pengganti yang memiliki integritas.
"Dari segi kualitas atau kapabilitas banyak, tapi itu saja tidak cukup. Kader kader Golkar yang cukup mumpuni untuk mengganti Azis diantaranya Ketua Komisi II Ahmad Doli Kurnia, Sekretaris Jenderal Golkar Lodewijk Paulus, ada juga Ketua Fraksi Golkar, dan lainnya. Saya kira banyak," ujarnya.