- Sulawesi (1922).
Sementara itu, di Kalimantan, Bali, dan Lombok hanya dilakukan studi mengenai kemungkinan pemasangan jalan rel, belum sampai tahap pembangunan.
Sampai akhir tahun 1928, panjang jalan kereta api dan trem di Indonesia mencapai 7.464 km dengan perincian rel milik pemerintah sepanjang 4.089 km dan swasta sepanjang 3.375 km.
Perubahan nama dan pembangunan perkeretaapian Indonesia pada masa Jepang
Pada tahun 1942, Pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang.
Sejak saat itu, perkeretaapian Indonesia diambil alih Jepang dan berubah nama menjadi Rikuyu Sokyuku (Dinas Kereta Api).
Selama penguasaan Jepang, operasional kereta api hanya diutamakan untuk kepentingan perang.
Salah satu pembangunan di era Jepang adalah lintas Saketi-Bayah dan Muaro-Pekanbaru.
Lintas tersebut digunakan untuk mengangkut hasil tambang batu bara guna menjalankan mesin-mesin perang mereka.
Namun, Jepang juga melakukan pembongkaran rel sepanjang 473 km yang diangkut ke Burma untuk pembangunan kereta api di sana.
Beberapa hari setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, dilakukan pengambilalihan stasiun dan kantor pusat kereta api yang dikuasai Jepang.
Peringatan Hari Kereta Api Indonesia
Tanggal 28 September 1945 menjadi puncak dengan dilakukannya pengambilalihan Kantor Pusat Kereta Api Bandung .
Hal ini kemudian diperingati sebagai Hari Kereta Api Indonesia hingga saat ini.