"Pak Gatot ini tampaknya memang konsisten mengangkat isu ini, terutama setiap mendekati akhir September. Tanpa kita sadari, dia menjadi 'top of mind' dan menjadi bagian dari perbincangan, perdebatan dan pemberitaan tiap kali negara ini bersiap memperingati Hari Kesaktian Pancasila," kata dia.
Menurutnya, wajar Gatot secara konsisten memilih isu komunisme untuk menjaga dan mengelola eksistensinya.
Topik G30S/PKI, kata dia, memang masih sangat menarik bagi sebagian masyarakat, terutama kelompok-kelompok Islam maupun kelompok-kelompok yang terasosiasi dengan militer.
Dia mengatakan, banyak orang yang dengan senang hati dan sukarela akan menggaungkan narasi dan aksi apa pun yang terkait isu G30S, baik positif maupun negatif.
"Ada banyak media yang memberi ruang bagi kemunculan Gatot, setiap tahun. Sekarang ini ibaratnya, membincangkan PKI tanpa menyebut nama Gatot itu gak ramai, gak seru," kata Fahmi.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Choirul Arifin)
Baca berita lainnya terkait Gatot Nurmantyo dan TNI AD.