News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sekolah Tatap Muka di Depok Resmi Digelar Hari Ini, Berikut Aturan PTM Terbatas di Depok

Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Simulasi PTM murid kelas 1 di SDN 6 Beji, Kota Depok, Selasa (28/9/2021). Dalam artikel mengulas sejumlah aturan pelaksanaan PTM Terbatas di Depok yang digelar mulai hari ini, Senin (4/10/2021).

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melalui Dinas Pendidikan (Disdik) memastikan pelaksanaan PTM Terbatas digelar mulai hari ini, Senin (4/10/2021).

Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas di Depok dilaksanakan dengan sejumlah aturan.

Mulai dari penerapan protokol kesehatan hingga pelaksanaan PTM Terbatas bagi siswa yang hanya dua hari dalam satu minggu.

Menurut Kepala Disdik Kota Depok, Wijayanto, sebelum menetapkan PTM Terbatas sudah dilakukan simulasi terlebih dahulu.

"Dari simulasi PTMT yang berlangsung 28-29 September, dari catatan kami berjalan dengan baik, maka kami menetapkan PTMT akan digelar dari tanggal 4 Oktober sampai 23 Desember 2021," katanya, dikutip Tribunnews.com dari situs resmi Pemkot Depok, Senin (4/10/2021).

Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) SMP Negeri 18 Depok melakukan simulasi sebelum diterapkannya PTMT, Selasa (28/09/21). (Diskominfo)

Baca juga: Kadinkes: Selama PTM Terbatas, Tak Ada Kasus Covid-19 di Tangsel 

Selama PTMT, setiap satuan pendidikan wajib memenuhi daftar periksa untuk dapat melaksanakan PTMT.

Selanjutnya, orang tua atau wali murid dapat memilih PTMT atau Belajar Dari Rumah (BDR) bagi putra-putrinya dengan membuat surat pernyataan. 

"Jadi, sekolah tetap menyediakan pembelajaran BDR bagi siswa yang tidak diizinkan mengikuti PTMT oleh orang tuanya," tutur Wijayanto.

Mengenai pelaksanaan PTMT, diadakan hanya dua hari dalam satu minggu dan durasi paling lama dua jam per hari.

Selain itu, hari belajar lainnya dilaksanakan secara BDR atau PJJ berdasarkan jadwal yang diatur oleh satuan pendidikan dengan pengaturan sesi. 

Lalu, peserta didik tidak diperkenankan membawa bekal makanan dan hanya diperbolehkan membawa bekal minum.

Perlu diketahui, PTMT di Kota Depok berlaku untuk semua jenjang pendidikan. Mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), TK, SD, hingga SMP. 

Aturan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) di Depok

Ada sejumlah aturan yang harus dipatuhi oleh setiap satuan pendidikan saat melakukan PTMT mulai 4 Oktober 2021.

Mulai dari menjaga jarak, di mana orang duduk dan berdiri atau mengantre paling sedikit 1,5 meter.

Kemudian, memberikan tanda pembatas jaga jarak.

Setiap satuan pendidikan juga harus memastikan ketersediaan ruang terbuka dan saluran udara dalam ruangan memiliki sirkulasi yang baik. 

Adapun orang tua/wali peserta didik dapat memilih PTMT atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) bagi anaknya dengan hadiah surat pernyataan.

Dikutip dari berita.depok.go.id, sekolah wajib melaporkan kebijakan PTMT pada laman http://sekolah.data/kemendikbud.go.id/kesiapanbelajar/kebijakan/kabkota

Termasuk, laporan pemantauan dan evaluasi PTMT pada laman http://sekolah.data.kemendikbud.go.id/kesiapanbelajar/.

Selain itu, PTMT hanya dilaksanakan dua hari per minggu dengan durasi maksimal dua jam per pertemuan. 

Siswa diwajibkan memakai masker bedah dua lapis atau masker bedah satu lapis dan masker kain, serta menerapkan etika batuk/bersin.

Kemudian, harus memberikan pengumuman di seluruh area satuan pendidikan secara berulang terkait penerapan protokol kesehatan.

Terakhir, menggunakan alat belajar pribadi, dilarang pinjam meminjam peralatan belajar.

Baca juga: Hari Ini PTM se-Bali Dimulai, Sekolah Diminta Tidak Melakukan Pungutan Biaya Seragam

Harapan Orang Tua Siswa

Sekolah tingkat PAUD hingga SMP di Kota Depok memulai pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas pada Senin (4/10/2020).

Dibukanya kembali pembelajaran tatap muka pun mendapat sambutan antusias dari orang tua siswa, sebagaimana dilansir WartakotaLive.com.

Ahmad Yani, warga Bedahan, Kecamatan Sawangan, mengaku sangat senang dengan digelarnya kembali sekolah tatap muka.

"Pastinya senang karena anak-anak kembali ke sekolah," kata Ahmad, Minggu (3/10/2021).

Ahmad sendiri memiliki 2 anak yang sedang duduk di bangku sekolah.

"Satu anak saya di kelas 2 SMP di pondok pesantren, satu lagi di MI Fa'rul Hidayah Sawangan," ujarnya.

Ia juga merasa kerepotan ketika anak-anak belajar dari rumah.

Bahkan, Ahmad, juga mengaku kesulitan mengawasi proses belajar anak karena sibuk mencari nafkah.

"Kita kan punya pekerjaan juga. Jadi agak susah mengontrolnya," jelasnya.

Sementara Bayu (42), warga Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan, juga sangat mendukung digelarnya PTMT.

"Saya sangat mendukung digelarnya PTMT besok. Pusing juga kalau anak belajar di rumah terus," ungkapnya.

Dia merasakan banyak kendala saat membimbing anak belajar dari rumah.

"Selain jaringan internet yang terkadang lelet, listrik yang sering mati juga membuat kegiatan pembelajaran jarak jauh terhambat," tutur Bayu.

Bayu berharap Covid-19 segera menghilang sehingga kehidupan kembali normal.

"Kasihan anak-anak tidak bisa sosialisasi dengan teman-temannya di sekolah. Semoga PTMT ini lancar sehingga kegiatan pendidikan kembali berjalan normal," tuturnya.

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, WartakotaLive.com/Hironimus Rama)

Simak berita lainnnya terkait PTMT

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini