TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) disebut intens menjalin silaturahmi dengan para pendiri Partai Demokrat terlepas dari adanya Gerakan Pengambilalihan Kekuasaan Partai Demokrat (GPK PD).
Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra saat wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribunnetwork Febby Mahendra Putra dan News Manager Tribunnetwork Rachmat Hidayat, Selasa (5/10).
"Kalau komunikasi dengan para pendiri itu kami lakukan secara intens sebenarnya terlepas dari adanya GPK PD ini. Pendiri itu baik yang tercatat di akta atau tidak," ujar Herzaky.
"Di luar itu Ketum AHY juga mendatangi Prof Subur Budi Santoso selaku ketua umum pertama serta salah satu pendiri, dan menjalin komunikasi juga dengan beberapa pendiri lain yang masih hidup sampai saat ini," imbuhnya.
Herzaky lantas menceritakan kisah berdirinya Partai Demokrat yang didirikan oleh 99 orang.
Menurutnya ini penting diceritakan agar masyarakat tak dibingungkan oleh beberapa oknum yang mengaku pendiri dan menyebut Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bukanlah salah satu pendiri.
Baca juga: Pendiri Partai Demokrat Soroti Fitnah Kubu AHY soal Megawati Gulingkan Gus Dur
Awalnya, ada dua tim yang bersama-sama mendirikan partai berlambang mercy itu.
Satu tim yang diketuai oleh SBY bertugas merumuskan manifesto, lambang partai, nama partai, hingga visi misi ke depan seperti apa.
Sementara satu tim lagi yang fokus pada pembentukan administrasi berujung akta 99 pendiri diketuai oleh Ventje Rumangkang.
Herzaky menyebut rencana awal pendiri Partai Demokrat hanyalah 50 orang.
Namun kemudian dirubah menjadi 99 orang setelah ada diskusi dan ide dari Ventje Rumangkang.
Angka 99 dipilih karena merepresentasikan tanggal ulang tahun SBY yakni 9 September.
Menurutnya itu dipilih sebagai pesan bahwa Partai Demokrat dipersiapkan untuk mengantar nama SBY menuju ke tampuk pimpinan nasional.
"Ini juga upaya dari pak Ventje untuk membentengi, karena beliau sudah tahu dan luar biasa juga visinya bahwa beliau melihat ke depan bakal ada yang mengutak-atik dan melepaskan pak SBY dari partai ini, mencoba merebut partai ini saat sudah besar. Sehingga kemudian diputuskan tanggal 9 September berdirinya Partai Demokrat untuk menunjukkan pesan ini tanggal ulang tahunnya pak SBY dan partai ini diarahkan untuk mendukung pak SBY agar bisa terpilih sebagai pemimpin nasional, pemimpin negeri ini," ungkapnya.
Lebih lanjut, Herzaky mengatakan AHY sempat menegaskan bahwa transformasi Partai Demokrat akan berhasil jika menemukan ritme tepat yang merupakan gabungan kekuatan antara politikus senior dengan politikus muda.
"Karena bagaimanpun teman-teman senior itu punya kebijaksanaan, pengalaman, yang tidak bisa dimiliki generasi mudanya Partai Demokrat. Dan banyak juga pengurus yang senior masih ada di pengurus inti kami, misal pak Syarief Hasan dan lainnya," tandasnya.