TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salah satu pendiri Partai Demokrat Hencky Luntungan menyoroti soal pernyataan Jubir sekaligus Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra yang menyinggung Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Diketahui, kala itu Herzaky mengatakan Megawati selaku presiden kelima RI menggulingkan presiden keempat RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Menurut Hencky, apa yang disampaikan Herzaky merupakan bentuk ketidakmapanan dalam berpolitik. Sehingga, tak bisa menata bahasa yang benar.
Hal itu disampaikan Hencky Luntungan saat wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribunnetwork Febby Mahendra Putra dan News Manager Tribunnetwork Rachmat Hidayat, Kamis (7/10/2021).
"Berhentilah membully orang lain, contoh bahwa Bu Mega menggulingkan Gus Dur, tidak ada guling-menggulingkan di negeri ini. karena tidak mapan dalam berpolitik, akibatnya menata bahasa tidak bisa," kata Hencky.
Baca juga: Jubir AHY Tuding Megawati Gulingkan Gus Dur, Kubu Demokrat Deli Serdang Minta SBY Bicara
Hencky lantas menyindiri pihak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang mendidik kader partai seperti itu.
"Setelah buat kesalahan minta maaf," jelasnya.
Diketahui, Juru bicara sekaligus Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra meminta maaf lantaran kader PDI Perjuangan (PDIP) merasa tersinggung dengan pernyataannya soal Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, dalam konferensi pers, Minggu (3/10/2021) kemarin.
Diketahui, kala itu Herzaky mengatakan Megawati selaku presiden kelima RI menggulingkan presiden keempat RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Herzaky menjelaskan bahwa maksud dari pernyataannya adalah Megawati menggantikan Gus Dur, bukannya menggulingkan.
"Yang saya maksud, Ibu Megawati menggantikan Gus Dur. Saya mohon maaf kepada siapapun yang tidak berkenan atas kekeliruan ini," kata Herzaky, saat dihubungi, Selasa (5/10/2021).
Dia mengaku salah menggunakan perbendaharaan kata dan terpleset lidah saat menjawab pertanyaan dari awak media setelah konferensi pers berlangsung.
Baca juga: Fitnah Megawati Gulingkan Gus Dur, Wasekjen PDIP Sebut Jubir Demokrat Tak Cukup Cuma Ucap Maaf
"Mohon maaf saya kepleset lidah saat tanya jawab setelah konferensi pers," ungkapnya.
Lebih lanjut, Herzaky menegaskan tak ada maksud menyinggung dua sosok yang disebutnya itu. Sebab dia merupakan pengagum Gus Dur dan menghormati Megawati selaku presiden kelima RI.
"Saya ini pengagum Gus Dur dan NU. Saya juga hormat kepada Ibu Megawati sebagai mantan presiden," tandasnya.