TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa kembali menggelar kegiatan kebahasaan dan kesastraan pada setiap bulan Oktober, yaitu Bulan Bahasa dan Sastra.
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek, E. Aminudin Aziz menyampaikan, selain memeringati Sumpah Pemuda kegiatan ini juga bertujuan meningkatkan peran masyarakat luas dalam pembinaan bahasa dan sastra.
“Mari kita sambut perayaan Bulan Bahasa dan Sastra tahun 2021,” ajaknya dalam acara Silaturahmi Merdeka Belajar Episode ke-10 yang digelar secara virtual, pada Kamis (7/10/2021).
Meskipun pandemi Covid-19 masih melanda dunia, kata Aminudin, perayaan Bulan Bahasa dan Sastra tahun ini dilakukan secara daring dengan mengusung tema “Berbahasa Sehat, Indonesia Tangguh”.
Menurutnya, tema ini berkaitan erat dengan kondisi Indonesia selama dua tahun terakhir pada masa pandemi Covid-19.
Baca juga: Balai Bahasa Papua Lakukan Revitalisasi Sastra Daerah
“Kita mendukung kebijakan pemerintah untuk segera mencapai kesehatan masyarakat Indonesia secara sempurna. Berbahasa yang sehat akan mendukung Indonesia tangguh sesuai dengan semangat peringatan kemerdekaan kita tahun ini,” ujarnya.
Selain itu, ia menambahkan, berbahasa sehat juga mengacu pada antisipasi maraknya penggunaan bahasa di media sosial yang berpotensi menimbulkan konflik.
Senada, Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra Kemendikbudristek Muh. Abdul Khak menuturkan bahwa butir ketiga Sumpah Pemuda, yaitu menjunjung bahasa persatuan dan bahasa Indonesia, dapat dibuktikan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam ruang-ruang pertemuan atau di dalam kondisi yang formal kita akan menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa utama.
Baca juga: Penulis Ayu Utami Hadirkan Sayembara Menulis Hadiah Sastra untuk Pemula Sebesar Rp10 Juta
Selain itu, di ruang-ruang publik seperti pada papan informasi juga diutamakan penggunaan bahasa Indonesia.
“Itu bagian dari upaya kita menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Artinya, diutamakan bahasa Indonesia. Jika kita menuliskan informasi dalam dua bahasa, bahasa Indonesia harus diletakkan di atas bahasa yang lain,” tutur Abdul Khak.