Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masyarakat pada umumnya kerap membagi penyakit diabetes menjadi dua jenis yaitu basah dan kering.
Pembagian tersebut bisa dilihat dari luka yang didapatkan pasien penderita diabetes. Ada yang berpandangan jika diabetes yang basah memiliki luka bernanah dan nampak basah.
Padahal, menurut dr Santi dari Medical Center Kompas Gramedia hal itu tidaklah benar. Diabetes basah dan kering tidak ada di dalam ilmu kedokteran.
Lantas mengacu pada luka basah dan kering. Kenapa bisa bernanah dan kering? Dr Santi menjelaskan jika hal ini sebetulnya dipengaruhi oleh pengendalian luka lebih awal.
"Pengendalian luka sedari dini dan tepat bisa menimbulkan perbedaan luar biasa. Kalau tahu luka ditangani sedini mungkin dan ditangani dengan benar, maka luka tidak akan jadi infeksi," ungkapnya pada kanal YouTube Sonora FM, dikutip, Minggu (10/10/2021).
Baca juga: Fakta-fakta Riwayat Penyakit Dorce Gamalama, Puluhan Tahun Diabetes, Kadar Gula Drop di Angka 38
Kalau terjadi infeksi tidak akan menimbulkan nanah. Sekecil apa pun luka, dr Santi menyarankan agar penderita diabetes tidak lengah.
"Jadi kalau setiap luka, betapa kecil dan remeh pada orang diabetes harus dianggap serius dan ditanggapi serius," pungkasnya.
Misalnya saat penderita diabetes membeli sendal. Tanpa sadar sendal tersebut kaku dah bahannya keras sehingga membuat pemilik sendal mengalami lecet pada kaki.
"Cuma merah doang, kayanya ga apa apa. Jangan begitu. Semua luka harus dianggap serius," pungkasnya.