News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Upacara Ngaben dalam Agama Hindu: Tahap Pelaksanaan Upacara Ngaben dan Jenis Upacara Pengabenan

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Upacara Ngaben di area Pantai Matahari Terbit, Sanur, Bali pada Jumat (8/10/2021).

Pranawa berasal dari kata Prana (lubang, napas, jalan) dan Nawa (sembilan).

Adapun sembilan lubang tersebut adalah:

1. Udana (lubang kening), yang dapat mempengaruhi baik buruknya pikiran.

2. Kurma (lubang mata), yang dapat mempengaruhi budhi baik atau buruk.

3. Krkara (lubang hidung), yang berpengaruh pada Tri Kaya.

4. Prana (mulut), yaitu sumber dosa bersumber yang berasal dari ucapan (Tri Mala Paksa).

5. Dhananjya (kerongkongan) yaitu pengaruh terhadap kesombongan dan kedurhakaan.

6. Samana (lubang pepusuhan), pengaruh jiwa menjadi loba dan serakah.

7. Naga (lubang lambung) yaitu pengaruh karakter yang berkaitan dengan Sad Ripu.

8. Wyana (lubang sendi) yang dapat mempengaruhi perbuatan sehingga memunculkan Subha Asubha Karma.

9. Apana (pantat  kemaluan) pengaruhi kama yg berkaitan dengan Sapta Timira.

Kesembilan lubang manusia ini dapat mengantar manusia kelembah dosa.

Pengabenan Pranawa juga diikuti dengan upacara pengaskaran, sama seperti pangabenan ngewangun.

Baca juga: Walikota Denpasar Dampingi Menteri Lutfi Persiapan Terapkan SOP Peduli Lindungi di Pasar Tradisional

3. Upacara Pengabenan Swastha

Upacara ngaben jenis ini tidak melalui tahap pengaskaran.

Pangabenan swastha merupakan upacar ngaben sederhan yang tidak menggunakan kajang dan tanpa upacara Pengajuman Kajang.

Selain itu, juga tidak menggunakan bale paga, damar kurung, damar layon, damar angenan, petulangan, tiga sampir, baju antakesuma dan payung pagut.

Upacara ini hanya menggunakan peti jenazah dan Pepaga (penusangan untuk mengusung ke setra).

Swasta berasal dari kata “su” (luwih, utama) dan Astha yang berarti Asthi (tulang, abu).

Jadi, swastha berarti pengabenan yang bertujuan untuk kembali ke inti utama manusia.

Pengabenan swastha terdiri dua jenis:

1.    Pengabenan Swastha Geni

Penyelesaian jenis ini berada di setra dengan cara membakar jenazah maupun tanpa jenazah.

Kemudian, jenazah dibuatkan sekah tunggal dan dilaksanakan "pengiriman" dengan cara upacara nganyut.

2.    Pengabenan Swastha Bambang

Upakara pelaksanaan upacara ngaben jenis ini dilaksanakan di atas bambang penguburan jenazah.

Peralatan yang digunakan sama dengan pengabenan Swatha Geni, hanya ditambah "Pengadeg Bambang".

Pada upacara Ngaben jenis ini, tidak ada upacara pengerakan dan penganyutan, namun dilakukan dengan cara dikubur.

Kemudian, pada upakara "pengelemijian" dan pengerorasan dilaksanakan seperti Ngaben biasa.

Pengabenan Swastha Geni dan Swastha Bambang merupakan pengabenan nista utama karena tidak memakai bale paga, tidak melaksanakan pengaskaran, dan pada saat ke setra hanya memakai tumpang salu saja.

(Tribunnnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Asal Usul Upacara Ngaben

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini