Sebab sebelum menentukan dukungan, kata dia, para tokoh dan anggota PA 212 akan melakukan ijtima terlebih dahulu.
Termasuk dalam mempertimbangkan dirinya untuk maju sebagai Cawapres.
"Termasuk saya juga nanti dipertimbangkan layak atau tidaknya untuk dipilih sebagai cawapres dari perwakilan komponen 212," bebernya.
Apabila dinilai layak untuk maju sebagai Cawapres, mantan Sekjen DPD FPI Jakarta itu bukan tidak mungkin akan dipasangkan dengan politisi lainnya.
Beberapa nama politisi yang disebut yakni Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Baca juga: Novel Bamukmin Siap Jadi Cawapres Prabowo atau Anies Baswedan pada Pilpres 2024
"Kalau saya layak dan memenuhi syarat dari hasil ijtima ulama, nanti tahun 2023 atau 2024 maka saya bisa saja saya berpasangan dengan Prabowo atau Anies Baswedan atau dengan yang lainnya," ucapnya.
PKB senang Prabowo nyapres lagi
Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilu DPP PKB Jazilul Fawaid mengatakan, kepastian bakal majunya kembali ketua umum Partai Gerindra itu sebagai capres untuk ketiga kalinya, membuat arah politik semakin terpetakan.
”PKB senang kalau Pak Prabowo nyapres lagi. Setidaknya kami dapat mengukur keadaan dari pengalaman yang lalu,” kata Jazilul Fawaid kepada wartawan, Selasa (12/10/2021).
Baca juga: PKB Senang Prabowo Nyapres Lagi, Jazilul Fawaid: Buka Koalisi Muhaimin-Prabowo di Pilpres 2024
PKB bahkan menyatakan bukan hal yang mustahil untuk menjalin koalisi dengan Partai Gerindra.
”Terbuka koalisi PKB dengan Gerindra, namun pelan-pelan harus disusun agenda dan figur yang diharapkan rakyat,” ujar Gus Jazil– sapaan akrab Jazilul Fawaid.
Mengenai wacana mengusung Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) sebagai capres, Gus Jazil mengatakan bahwa memang benar ada keinginan dari para kader dan pengurus DPC maupun DPW PKB agar pada Pilpres 2024 mendatang PKB bisa mengusung Gus Muhaimin sebagai capres.
Namun, secara kebijakan partai belum ada keputusan final.
Sebab, PKB tidak mungkin mengusung capres sendiri tanpa berkoalisi dengan parpol lain.
Karena itu, PKB membuka semua kemungkinan untuk berkomunikasi dengan parpol lain, termasuk nantinya untuk membicarakan pasangan capres maupun cawapres.
”Pasangan Muhaimin–Prabowo mungkin atau Prabowo–Muhaimin dapat saja terjadi. Yang penting dapat merebut hati rakyat dan menang menerima amanat,” tutur Wakil Ketua MPR RI ini. (*)