News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Disebut Celeng oleh Bambang Pacul, Kader PDIP Pendukung Ganjar Siap Dipecat hingga Kata Pengamat

Penulis: Daryono
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kampanye terbuka rapat umum PDI Perjuangan di Kota Yogyakarta yang digelar di Stadion Kridosono Kota baru, pada Sabtu (22/3/2014) siang.

TRIBUNNEWS.COM - Internal PDIP kembali memanas setelah Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP PDIP, Bambang Wuryanto melontarkan istilah 'celeng' bagi kader PDIP yang mendukung Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024. 

”Adagium di PDI-P itu, yang di luar barisan bukan banteng. Itu namanya celeng. Jadi, apa pun alasan itu yang deklarasi, kalau di luar barisan ya celeng,” kata Bambang Pacul, saapaan Bambang Wuryanto dalam sebuah kesempatan.

Merespons pernyataan Bambang Pacul, kader PDIP pro Ganjar hingga pengamat memberi tanggapan.

Berikut rangkumannya sebagaimana dihimpun Tribunnews.com, Rabu (13/10/2021): 

1. Siap Dipecat

Albertus Sumbogo, kader PDIP yang terang-terangan mendukung Ganjar mengaku siap dipecat dari PDIP.

“Saya sudah katakan sejak awal, kalau itu dianggap melanggar aturan partai, saya sudah siap kok. Diberi sanksi sampai dengan pemecatan sebagai pribadi, saya siap,”  katanya dikutip dari KompasTV, Senin (11/10/2021). 

Ketua DPP PDI Perjuangan bidang Pemenangan Pemilu Bambang Wuryanto. (Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda)

Baca juga: Pengamat: Jika Prabowo Bersaing dengan Anies dan Ganjar di Pilpres 2024, Posisinya Rawan

Meski demikian, pria yang menjabat Wakil Ketua DPC PDIP Purworejo ini beranggapan, dukungannya kepada Ganjar bukanlah pelanggaran aturan partai.

Ia mengaku hanya menyampaikan aspirasi kepada Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Seokarnoputri,

“Ikhtiar politik ini supaya memengaruhi Bu Mega, bisa juga lebih obyektif memandang kader PDI-P yang baik dan memang punya kans menang,” ujarnya. 

Karena itu, lanjut Agus, dirinya masih merasa berada dalam barisan PDIP.

"Bagi saya, saya masih dalam barisan. Hak bicara, hak aspirasi itu dijamin oleh aturan. Saya tidak memutuskan yang harus jadi Ganjar, bukan. Aspirasi masyarakat ini kan perlu ditampung,” kata Albertus.

2. Reaksi Ganjar

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Prabowo memberi tanggapan singkat soal istilah 'celeng' bagi kader PDIP yang mendukungnya.

Menurut Ganjar, lontaran Bambang Pacul itu agar semua kader partai berlaku tertib. 

"Itu mengingatkan agar semua tertib, gitu aja," kata Ganjar di kantornya, Senin (11/10/2021), dikutip dari Kompas.com.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mendampingi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno saat berkunjung ke Museum Manusia Purba, Sangiran, Sragen, Sabtu (9/10/2021). (Istimewa)

Lebih lanjut, Ganjar enggan memberi tanggapan soal munculnya deklarasi yang mendukung dirinya maju di Pilpres 2024. 

Ia berasalan saat ini masih fokus menangani pandemi Covid-19.

"Lagi ngurusi Covid-19," ujarnya.

3. Tanggapan Pengamat

Sebutan 'celeng' bagi kader PDIP yang mendukung Ganjar dianggap berlebihan.

Hal itu disampaikan oleh pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin.

"Terlalu keras dan berlebihan jika kader-kader PDI-P yang deklarasi Ganjar disebut "celeng" atau "babi". Karena manusia itu mulia, jika disebut dengan nama binatang, itu bisa masuk kategori penghinaan," kata Ujang saat dihubungi Kompas.com, Selasa (12/1/2021).

Baca juga: Ganjar Ingin Perbanyak Event Berkelas di Sangiran

Menurut Ujang, adanya kader yang secara terang-terangan mendukung Ganjar mengindikasikan adanya perpecahan di PDIP. 

PDIP semestinya merespons aspirasi kadernya secara terbuka. 

Terlebih dukungan itu ditujukan untuk Ganjar yang juga kader PDIP.

"Lebih rileks saja, karena PDI-P itu kan punya mekanisme dan sistem untuk menentukan siapa capres dan cawapres yang akan diusulkan, apalagi Ganjar itu kan kader sendiri," kata Ujang. 

Ujang khawatir, pemberian label celeng justru akan menjadi bumerang bagi PDIP. 

Sementara, Ganjar yang bakal mendapat keuntungan. 

"Biasanya jika ditekan, maka akan semakin dapat simpati publik," kata Ujang.

(Tribunnews.com/Daryono) (Kompas.com/Ardito Ramadhan/Kontributor Semarang, Riska Farasonalia)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini