TRIBUNNEWS.COM - Peringatan hari kesehatan mental sedunia dipelopori oleh maraknya isu bunuh diri di seluruh dunia.
Adapun isu tersebut meliputi isu kesehatan mental seperti depresi, frustasi, dan gangguan jiwa lainnya.
Hari kesehatan mental sedunia diperingati setiap 10 Oktober.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, tujuan keseluruhan dari peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia adalah untuk meningkatkan kesadaran seluruh masyarakat dunia akan masalah kesehatan mental.
Kampanye pentingnya kesehatan mental menjadi kesempatan bagi seluruh masyarakat dunia untuk mewujudkan perawatan yang mendukung kesehatan mental di seluruh dunia.
Baca juga: Mengenal 7 Jenis Gangguan Mental: dari Bipolar, OCD, hingga Skizofrenia
Adapun tema peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia tahun ini, yang ditetapkan oleh Federasi Kesehatan Mental Dunia, adalah 'Kesehatan mental di dunia yang tidak setara'.
Berdasarkan keterangan dalam laman WHO, kesehatan mental setiap orang adalah hal penting yang perlu diperhatikan, bahkan pada orang yang terdiagnosa sehat sekalipun.
Kesehatan mental merupakan bagian integral dari kesehatan karena kesehatan fisik juga dibarengi dengan kesehatan mental.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan mental di antaranya faktor sosial ekonomi, biologis dan lingkungan.
Masyarakat tidak perlu khawatir karena saat ini digencarkan adanya sektor yang hemat biaya untuk mempromosikan, melindungi, dan memulihkan kesehatan mental.
Baca juga: 6 Tips Menjaga Kesehatan Mental bagi Remaja: Peduli dengan Diri Sendiri
Faktor-faktor Penyebab Gangguan Mental
Gangguan pada kesehatan mental memiliki penyebab yang berbeda-beda.
Setiap orang berpotensi mengalami gangguan kesehatan mental berdasarkan kondisi tertentu yang tidak dialami orang lain.
Menurut WHO, berbagai faktor sosial, psikologis, dan biologis dapat menentukan tingkat kesehatan mental seseorang pada setiap titik waktu.
Misalnya, kekerasan dan tekanan sosial-ekonomi yang terus-menerus dapat menjadi risiko bagi kesehatan mental.
Namun, faktor yang paling berpotensi adalah kekerasan seksual.