Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Humas DPP Partai Ummat, Mustofa Nahrawardaya, turut menanggapi soal deklarasi mundurnya sejumlah pengurus Partai Ummat di daerah-daerah.
Termasuk di antaranya adalah para pengurus DPD Partai Ummat Batam yang baru-baru ini undur diri.
Mewakili partainya, Mustofa menyampaikan banyak terima kasih kepada para pengurus yang sudah telanjur keluar dari Partai Ummat.
Mengingat, mereka pernah berjuang dan telah memberikan kontribusi bagi Partai Ummat.
"Karena bagaimana pun, sebagian mereka adalah para pejuang PU dari persiapan hingga resmi jadi partai seperti sekarang. Sekali lagi diucapkan banyak terima kasih," kata Mustofa dikutip dari Tribunnews, Senin (18/10/2021).
Mustofa mengatakan, DPP akan segera menginstruksikan pengurus setempat untuk menggantikan pengurus yang mundur.
Baca juga: Ratusan Kader Tingkat DPD dan DPC Partai Ummat di Batam Mundur, Ketua DPW Kepri Ungkap Sebabnya
Baca juga: PBNU Sebut Penyebaran Hoaks Jadi Tantangan Umat Beragama dalam Menggapai Konsep Ummatan Wasathan
"Pergantian atau perubahan struktur dalam proses awal terbentuknya Partai Baru, tentu hal biasa karena memang ibarat jahit baju baru, kadang pas, kadang tidak, meskipun sudah diukur sebelumnya," tambah Mustofa.
Menurut Mustofa, ini adalah bagian dalam penyempurnaan struktur.
"Mungkin ada yang mundur, pindah posisi jabatan, dan seterusnya. Ada tarik ulur untuk fastabiqul khairat (berlomba dalam kebaikan), karena memang kami dari DPP PU sedang menyempurnakan struktur hingga ke DPC (Cabang)," kata Mustofa, dalam keterangannya yang diterima.
Ratusan Pengurus Batam Undur Diri
Mengutip Tribunnews.com, Senin (18/10/2021) ratusan pengurus tingkat DPD dan DPC Partai Ummat di Batam dikabarkan telah mengundurkan diri massal, Minggu (17/10/2021), kemarin.
Meski Wakil Sekretaris I DPD Partai Ummat Batam, Yasinta Jasmidar. tak menjelaskan secara rinci apa penyebab mundurnya ratusan pengurus, tapi Yasinta menyebut bahwa aksi pengunduran diri ini dipicu karena persoalan internal di tubuh kepengurusan partai.
Baca juga: Amien Rais Tanggapi Mundurnya Sejumlah Pengurus Partai Ummat, Bahas Neno Warisman hingga Agung Mozin
"Ada persoalan internal. Sehingga, beberapa langkah sudah ditempuh tapi tidak mendapat solusi. Oleh sebab itu, kami pilih mundur massal," kata Yasinta.
Pengunduran ini tidak serta-merta terjadi begitu saja.
Sebelumnya, Yasinta mengatakan, para perurus sudah mengupayakan adanya penyelesaian.
Namun, pengurus pusat Partai Ummat tak kunjung memberikan tanggapan dan solusi.
Bahkan, Yasinta dan beberapa pengurus inti DPD Partai Ummat Batam juga telah memberikan somasi kepada pengurus pusat.
"Tidak ada juga solusi penyelesaiannya sampai saat ini walaupun sudah dilaporkan ke DPP. Tapi memang belum ada tanggapan sehingga langkah ini kami tempuh," jelas Yasinta.
Baca juga: Kubu Moeldoko: Ketika AD/ART Demokrat Bertentangan dengan UU Dapat Dinyatakan Batal Demi Hukum
Partai Ummat Harus Kerja Keras
Pengamat Politik dari Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI), Hendri Satrio, turut menanggapi hengkangnya para anggota DPD Partai Ummat.
Menurut Hendri, hal tersebut akan berdampak pada nasib keikutsertaan Partai Ummat dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.
Hendri menyebut, partai besutan Amien Rais itu harus kerja keras agar dapat ikut serta dalam Pemilu.
Mengingat, untuk dapat lolos verifikasi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak mudah.
"Mereka (Partai Ummat) harus kerja sangat keras untuk bisa lolos Pemilu," kata Hendri dikutip dari Tribunnews.com.
Satu yang menjadi poin penting dalam verifikasi itu yakni terkait adanya struktur kepengurusan hingga kader.
"Enggak mudah lolos verifikasi KPU, sudah banyak Parpol yang enggak lolos verifikasi, terbentuknya kepengurusan hingga ke akar rumput menjadi poin penting, nah mundurnya (kepengurusan DPD) harus dijadikan pelajaran berharga bagi Partai Ummat," kata Hendri.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Reza Deni/Wahyu Aji/Dewi Agustina)