Sehingga, ini menjadi tantangan bagi partai politik.
Penjelasan tersebut disampaikan oleh Deni dalam bincang dan diskusi dalam segmen "SMRC: Pemilih Lebih Pentingkan Kualitas Personal Capres Dibanding Keputusan Partai" yang disiarkan secara virtual oleh Kompas TV, Selasa (12/10/2021).
Baca juga: Perseteruan DPP PDIP dan Kader Pendukung Ganjar, Rawan Dimanfaatkan Lawan Politik
"Tekait survei ini ternyata tokoh-tokoh yang memiliki elektibiliti tinggi kebanyakan adalah tokoh-tokoh yang bukan elite inti partai."
Baca juga: Digadang-gadang Maju Jadi Capres, DPP Partai Gerindra Sumbar: Prabowo Belum Putuskan Maju Tidaknya
"Yang lainnya adalah tokoh-tokoh yang bukan elite partai, sehingga ini menjadi tantangan bagi partai politik bahwa ternyata publik sementara ini lebih menyukai tokoh diluar tokoh elite partai," terang Deni.
Seperti satu di antaranya adalah Ganjar Pranowo.
Ganjar, kata Deni, memiliki elektibilitas tinggi, tapi dirinya bukan tokoh inti dari Partai PDIP.
"(Ganjar) dia memang seorang kader PDIP, tapi bukanlah inti dari Partai PDIP," jelas Deni.
Meski begitu, menurut Deni, penting juga untuk diperhatikan bahwa masyarakat lebih mementingkan personal capres daripada keputusan partai.
Jadi, pemilih lebih mengikuti apa yang menurut mereka pantas dan siapa yang memenuhi karakter seorang capres.
Sementara itu, tokoh-tokoh ketua umum partai yang memiliki elektibilitas lumayan itu tentu adalah Prabowo dan AHY.
Baca juga: Eks Pegawai KPK Rasamala Aritonang Berencana Bentuk Partai Politik
Hasil Survei, Ganjar Duduki Peringkat ke 2
Mengutip Tribunnews.com, Lembaga Survei Saiful Mujani Research dan Consulting (SMRC) menyampaikan hasil survei opini publik terbarunya terkait dengan nama para calon Presiden Republik Indonesia 2024 mendatang.
Dalam survei ini, nama Ganjar menduduki peringkat kedua setelah Prabowo Subianto.
Deni Irvani menyebutkan, dalam simulasi pilihan tertutup terhadap 15 nama tokoh, nama Prabowo mendapat dukungan 20,7 persen, sedangkan Ganjar 19 persen.