TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada seluruh masyarakat untuk tetap hati-hati menyambut pembelajaran tatap muka (PTM).
Jokowi meminta agar instansi sekolahan bertanggung jawab untuk mempersiapkan pembelajaran ini.
Hal tersebut disampaikan Jokowi saat meninjau vaksinasi di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kamis (21/10/2021).
"Hati-hati untuk pembelajaran tatap muka, terutama untuk yang SD, agar fasilitas kesehatan, infrastuktur kesehatan yang ada di sekolah-sekolah betul-betul dicek," kata Jokowi dikutip Tribunnews.com, Jumat (22/10/2021).
Ini dilakukan demi Indonesia dapat terhindar dari adanya gelombang ketiga Covid-19.
Baca juga: Presiden Jokowi Minta Adanya Evaluasi dan Investigasi Terkait Sanksi WADA untuk Indonesia
Menanggapi kekhawatiran ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan seluruh instansi pendidikan agar berhati-hati menggelar pembelajaran tatap muka (PTM).
Jokowi meminta pihak sekolah betul-betul memperhatikan penerapan protokol kesehatan pencegahan virus corona.
Termasuk memastikan vaksinasi bagi tenaga pendidik dan pelajar usia 12-18 tahun.
"Jangan sampai ada anak-anak kita, murid-murid kita, pelajar-pelajar kita yang terkena Covid-19," tambah Jokowi.
Untuk itu, Jokowi berharap laju vaksinasi virus corona bisa dipercepat.
Baca juga: Alasan Indonesia Bakal Hadapi Gelombang Ketiga Covid-19
Vaksinasi Indonesia Capai 172 Juta Suntikkan
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengabarkan program vaksinasi Indonesia telah mencapai 172 juta suntikkan per Senin (18/10/2021) hari ini.
Jumlah suntikan tersebut setara hampir 52 persen dari target pemerintah.
Dari 172 juta suntikkan tersebut, 108 juta dosis tahap pertama telah diberikan kepada masyarakat Indonesia.
Sementara 63 juta dosis lainnya sudah diberikan kepada masyarakat untuk memenuhi vaksinasi dosis ke dua.
Hal tersebut disampaikan Menkes Budi dalam konferensi pers terkait Hasil Ratas “Evaluasi PPKM" yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Senin (18 /10/2021).
"Per hari ini kita sudah mencapai 172 juta dosis, kita hampir 52 persen dari target kita. Sebanyak 108 juta rakyat Indonesia sudah mendapatkan akses vaksinasi dosis pertama dan 63 juta sudah mendapatkan akses vaksinasi lengkap atau dua dosis." jelas Budi.
Pada kesempatan tersebut, Menkes Budi turut menyampaikan pula terkait target 2 juta suntikkan per hari.
Target tersebut telah berhasil terlaksana selama 6 hari di bulan September ini, yakni tanggal 22,23,29 dan 30.
Sementara di bulan Oktober, target tercapai di tanggal 13 dan 14 Oktober.
Vaksinasi Indonesia 5 Besar Dunia
Sebelumnya, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengabarkan bahwa per pertengahan bulan ini, 11 Oktober 2021, cakupan vaksinasi Indonesia telah mencapai 160 juta suntikkan.
Dari jumlah tersebut, lebih dari 100 juta masyarakat Indonesia telah mendapatkan suntikkan pertama.
Lebih dari 50 juta rakyat Indonesia telah mendapatkan suntikkan sebanyak dua kali, atau vaksinasi lengkap.
Dengan pencapaian ini, maka Indonesia masuk 5 besar dunia sebagai negara yang mampu memvakisinasi 100 juta lebih warganya.
Hal tersebut disampaikan Budi dalam konferensi pers PPKM yang disiarkan secara virtual di YouTube Sekretariat Presiden, Senin (11/10/2021).
"160 juta suntikkan diberikan kepada masyarakat Indonesia, (yang di antaranya) sudah lebih dari 100 juta masyarakat telah mendapatkan suntikkan pertama, dan sudah lebih dari 50 juta rakyat Indonesia mendapatkan lengkap dua kali suntik."
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Inza Maliana)