Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan Duta Besar RI untuk Selandia Baru Tantowi Yahya berjuang membangkitkan perekonomian Indonesia.
Menteri Sandi melihat Pacific Exposition 2021 akan berdampak positif bagi sektor parekraf tanah air.
"Kalau kita melihat gerak dari Pak Tantowi memperjuangkan kepentingan Indonesia di luar, saya melihat ini merupakan pengharapan untuk kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif," ujar Sandiaga dalam webinar Merebut Potensi Besar di Pasifik Melalui Pacific Exposition 2021 yang digelar Tribun Network, Jumat (22/10/2021).
Baca juga: Sandiaga: Dulu Pariwisata RI Hanya Bersandar kepada Bali, Sekarang Punya 10 Destinasi Prioritas
Sandiaga mengatakan Pacific Exposition 2021 juga bakal menjadi peluang bagi para pelaku usaha di bidang pariwisata maupun pemilik produk-produk ekonomi kreatif.
Dia menilai Dubes Tantowi sangat menekankan kepentingan dari pelaku UKM untuk dikenalkan ke dunia demi nama baik Indonesia.
"Saya yakin Pacific Exposition 2021 ini merupakan satu peluang yang harus dimanfaatkan dalam bidang pariwisata dan produk-produk ekonomi kreatif kita seperti kopi, hingga produk kuliner lainnya," ucap Sandiaga.
"Saya sudah beberapa kali webinar dengan pak Tantowi dan melihat penekanan untuk produk-produk ekonomi kreatif ini mudah-mudahan bisa jadi bagian dari Indonesia to the world," imbuhnya.
Baca juga: Sandiaga Uno Harap Produk Kuliner hingga Kopi Asli Indonesia Mampu Berkompetisi di Wilayah Pasifik
Sandiaga juga optimistis tahun 2022 menjadi momentum pemulihan ekonomi nasional khususnya sektor parekraf.
Total devisa negara diyakini akan tumbuh di kisaran 0,47 miliar dolar AS sampai 1,7 miliar dolar AS.
"Target revenue mesti dikalibrasi karena Covid-19. Terlihat akan ada peningkatan sedikit dibanding tahun ini namun yang kita fokus kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB)," kata Sandiaga.
Sandiaga berharap nilai produk ekonomi kreatif yang berorientasi ekspor pada dapat mencapai Rp16,83 triliun tahun depan.
Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BPPP) Kementerian Perdagangan Kasan mengatakan pihaknya memberikan dukungan akses pasar bagi produk ekraf.
Menurut dia, para perwakilan perdagangan yang ada di pasifik bekerja turun tangan membuka peluang ekspor.