Emrus Sihombing menilai akan menjadi kesalahan besar bagi Presiden Joko Widodo jika memang benar tak akan mengisi jabatan juru bicara yang ditinggalkan Fadjroel Rachman.
"Tugas Presiden itu sangat banyak. Tidak boleh itu kosong juru bicara karena dia bagian dari representasi Presiden," katanya.
Di negara demokrasi seperti Indonesia, Emrus bicara soal pentingnya posisi juru bicara seorang pemimpin, terlebih sekaliber posisi presiden.
"Kalau dikosongkan jabatan jubir presiden sangat tidak tepat, tetapi saya yakin Pak Presiden Jokowi akan mengangkat juru bicaranya," tambahnya.
Sementara, Deputi Bidang Protokol, Media, dan Pers Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengatakan hingga saat ini belum ada arahan dari presiden terkait pengganti Fadjroel Rachman sebagai Jubir Presiden.
"Sampai saat ini belum ada arahan Presiden," kata Bey kepada wartawan.
Lagipula kata Bey, saat ini ada Kantor Sekretariat Presiden, Sekretariat Negara dan Sekretariat kabinet yang mengisi komunikasi Presiden.
"Selain itu di istana sudah ada Sekretaris Negara, Sekretaris Kabinet, dan KSP," katanya.
Saran Fahri Hamzah
Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Fahri Hamzah mengusulkan agar posisi juru bicara presiden diperkuat dan dijabat sekretaris kabinet.
Fahri beralasan, juru bicara presiden seharusnya memiliki akses kepada rapat kabinet yang diikuti oleh para menteri.
"Menurut saya harus diperkuat ya, jadi malah saya mengharapkan menseskab yang merangkap jubir itu, karena seharusnya juru bicara itu harus punya akses kepada rapat kabinet," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (25/10/2021).
Baca juga: Politisi NasDem Sebut Sosok Jubir Presiden Harus Paham Gaya Komunikasi Jokowi
Berdasarkan informasi yang ia ketahui, selama ini juru bicara presiden tidak memiliki akses ke rapat kabinet sehingga mereka mesti mencari berita di internet sebelum disampaikan ke muka publik.
"Yang selama ini saya tahu, ini jubir-jubirnya enggak ada yang punya akses ke rapat kabinet. Terus dia nyari-nyari berita sendiri di internet, terus dia baru ngomong, gitu loh, enggak boleh," kata Fahri.