"Masyarakat kita juga harus terjamin keleluasaan. Tidak menciptakan kepanikan, juga tidak menimbulkan energi negatif yang kemudian punya dampak tidak baik dalam kehidupan ekonomi sosial dan masyarakat," kata Muhadjir.
Terpisah, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menyatakan mendukung langkah pemerintah menghapus cuti bersama Natal melalui SKB 3 Menteri demi mencegah penularan Covid-19.
"Pada saat ini Covid memang landai, tetapi ada ancaman gelombang ketiga itu tetap menghantui atau tetap kemungkinan ada di Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah melalui regulasi telah mengatur dengan SKB 3 Menteri bagaimana tentang pengaturan libur Natal dan Akhir Tahun," kata Dasco kepada wartawan, Rabu (27/10).
Dasco yakin pengaturan libur dan cuti bersama dilakukan demi melindungi masyarakat dari keterpaparan virus corona.
Sehingga masyarakat diminta mendukung kebijakan pemerintah ini, dan pemerintah harus mensosialisasikannya kepada masyarakat.
“Kami mendukung langkah yang dilakukan oleh pemerintah tersebut. Tentunya langkah diambil untuk melindungi rakyat Indonesia dan kami juga minta mendukung dari SKB tersebut, pemerintah menyiapkan perangkat-perangkat yang ada sehingga kesiapan di lapangan, termasuk melakukan sosialisasi ke masyarakat itu siap,” tuturnya.
Belajar dari pengalaman sebelumnya, angka kasus harian COVID-19 sempat meningkat tajam setelah libur Idul Fitri pada Juni-Juli lalu.
Fasilitas kesehatan yang kewalahan menangani pasien harus dijadikan evaluasi agar situasi tersebut tak terulang di akhir tahun.
“Tentunya kita berharap dengan adanya aturan ini dapat mencegah gelombang ke-3, di mana kejadian yang lalu tidak kita kehendaki seperti rumah sakit penuh, kekurangan oksigen, kurangnya penanganan, dan lain-lain itu tidak terjadi di Indonesia,” jelasnya.
"Kami imbau kepada masyarakat luas untuk tetap ketat melaksanakan protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak, dan sering mencuci tangan," kata Dasco.(tribun network/yud/mam/dod)