Laporan Wartawan Tribunnews.com Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menargetkan ada 200.000 calon tenaga pendamping keluarga.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua BKKBN, dr Hasto Wardoyo, Sp.OG(K)
Nantinya 200.000 calon pendamping keluarga ini akan disebar ke seluruh Indonesia.
Selain itu calon pendamping keluarga tersebut akan dibentuk dalam satu tim yang terdiri dari tiga orang.
Baca juga: Sejumlah Program BKKBN Dalam Rangka Menekan Angka Stunting di Indonesia
"Yaitu ada bidan, kader dan tenaga PKK. Nah itu kita minta mereka mendampingi itu tadi. Keluarga yang mau nikah keluarga hamil, kemudian keluarga punya anak bawah dua tahun (baduta) khususnya," ungkapnya pada Live Talkshow Tribunnews, Jumat (29/10/2021).
Sebagai informasi Jadi angka kehamilan kini kata Hasto mencapai hampir 4,8 juta pertahun. Orang yang melangsungkan pernikahan adalah 2 hingga 7 juta.
"Sedangkan orangtua yang memiliki baduta itu sekitar 17 juta. Jadi paling tidak orang sebanyak 200.000 dapat mendampingi 17 juta tadi. Belum lagi balitanya," kata Hasto lagi.
Baca juga: Cegah Stunting Tak Perlu Mahal, Kepala BKKBN Cerita Pengalaman Masa Kecil, Makan Laron hingga Kroto
Ia pun berharap semua keluarga selalu mengingatkan perempuan yang tengah hamil harus tetap sehat. Dan ibu yang baru melahirkan harus menyusui anaknya.
Calon pendamping keluarga ini nantinya akan dilatih bisa melaporkan perkembangan anak dari hari ke hari. Program ini kata Hasto akan diselenggarakan dalam waktu dekat.