Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Informasi Geospasial (BIG) kembali menggelar Penghargaan Bhumandala 2021.
Penghargaan ini diberikan kepada pemerintah daerah (Pemda) maupun insan kreatif yang mampu memanfaatkan informasi geospasial untuk masyarakat luas.
"Ini adalah puncak penghargaan kita kepada para kreatif yang bisa memanfaatkan informasi geospasial untuk mendukung tugas fungsi mereka masing-masing. Dan ini menjadi trigger ya bagi masyarakat luas nanti," kata Plt. Deputi Bidang Infrastruktur Informasi Geospasial BIG, Sumaryono dalam diskusi daring MNC Trijaya, Jumat (29/10/2021).
Adapun dari hasil seleksi, terdapat 10 daerah yang terpilih menerima Penghargaan Bhumandala 2021.
Mereka adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kota Bontang, Sumatera Selatan, Kota Surakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kota Manado dan Kabupaten Sragen.
Pemilihan pemenang dinilai dari pemerintah daerah yang mampu menciptakan kreativitas informasi geospasial paling baik.
Lewat penghargaan ini diharapkan masyarakat luas juga ikut memahami terkait informasi geospasial.
"Jadi siapapun bisa memenangkan award ini yang mereka bisa menciptakan kreativitas terbaik dalam informasi geospasial. Geospatial data atau data is more valuable than oil, siapa yang menguasai data dia yang memenangkan persaingan," ucapnya.
Baca juga: Badan Informasi Geospasial Diharapkan Mampu Mendorong Kepastian Investasi dan Pemerataan Ekonomi
Ketua Dewan Juri Bhumandala Award 2021, Heri Sutanta menjelaskan, informasi geospasial sebenarnya sudah dan sering digunakan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya, mencari arah jalan dengan menggunakan telepon pintar. Peta digital yang digunakan merupakan salah satu bentuk informasi geospasial.
"Ketika kita memakai aplikasi di hp ketika ingin pergi dan mencari arah ini sebenarnya sudah menggunakan Informasi Geospasial. Peta digital yang kita gunakan merupakan Informasi Geospasial," kata Heri.
Sementara itu, Kepala Dinas Cipta Karya, Pertanahan dan Tata Ruang DKI Jakarta, Heru Hermawanto menyebut Pemprov DKI membuat beberapa terobosan dalam pemanfaatan informasi geospasial, hingga akhirnya menerima Penghargaan Bumandhala 2021.
Salah satunya mengubah informasi rencana kota (IRK) dari semula manual menjadi digitalisasi.
Digitalisasi IRK ini dinilai lebih memudahkan masyarakat memperoleh informasi resmi secara mandiri tentang rencana tata kota dalam waktu singkat.
Hal ini berbeda saat proses masih manual di mana untuk memperoleh IRK butuh waktu paling cepat 2 pekan.
"Apalagi kita melakukan kolaborasi, integrasi dengan BPN ini luar biasa juga. Artinya semua peta ukur yang ada di BPN, misalkan teman-teman punya data dan sudah terpetakan di BPN tinggal tunjuk bisa langsung keluar informasi rencana kota dengan akurat dan tepat," kata Heru.
Selain itu, pemanfaatan informasi geospasial juga dimanfaatkan Pemprov DKI untuk memetakan zonasi wilayah yang memerlukan bantuan selama pandemi Covid-19.
"Zonasi untuk bantuan Covid-19 juga kita lakukan secara digital. Sebenarnya Pemprov sudah melakukan banyak hal sekali melalui digital ini," kata Heru.