"We can't afford the price of disintegration. Perpecahan bangsa terlalu mahal harganya bagi kita," serunya.
AHY mengungkapkan selama ini dirinya berkeliling Nusantara, berdialog dengan berbagai elemen masyarakat.
“Saya bertemu para tokoh masyarakat, para pemuka agama, dari para ulama di Aceh hingga Uskup Agung di Kupang. Mereka menitipkan pesan yang sama, mari kita bersama-sama merawat dan menjaga Pancasila," kata AHY.
“Pancasila sudah teruji dalam sejarah, menjadi titik temu, titik lebur perbedaan (kalimatun sawa) di tengah kompleksitas cara pandang kebangsaan masyarakat Indonesia yang majemuk ini,” terang AHY.
AHY menutup pidatonya dengan pesan kepada generasi muda.
"Sebagai generasi muda, kita harus kritis, berani bersuara dan membuktikan dengan aksi nyata. Sebagai generasi yang paling melek teknologi, think before you speak, think before you share. Jangan sampai jadi bagian dari politik fitnah,” AHY menambahkan.
"Tumbuhkanlah jiwa kepemimpinan, dengan integritas, karakter yang unggul termasuk patriotisme, disiplin dan semangat pantang menyerah,” pesan AHY menutup sambutannya.