TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah terus menyusun langkah untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 jelang libur Natal dan Tahun Baru mendatang.
Berkaitan dengan hal tersebut, masyarakat diimbau untuk tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Meski kasus Covid-19 di Indonesia mengalami tren penurunan, warga tetap harus waspada.
Pemerintah pun akan terus memastikan pelaksanaan protokol berjalan dengan baik.
Baca juga: Syarat Perjalanan Darat 250 Km: Wajib Bawa Sertifikat Vaksin dan Hasil Antigen/PCR
Menurut Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, penerapan prokotol kesehatan penting dilakukan.
Hal tersebut, disampaikan dalam keterangan pers setelah menghadiri Rapat Terbatas tentang Evaluasi Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Senin (1/11/2021) kemarin.
"Protokol kesehatan ini menjadi penting karena memang mumpung Indonesia (kasus Covid-19) sedang turun sekarang."
"Kita ingin memastikan bahwa implementasi protokol kesehatan bisa kita lakukan dengan sebaik-baiknya agar tidak terjadi lonjakan lagi."
"Terutama nanti menghadapi Nataru," kata Menkes, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Sekretariat Kabinet RI, Selasa (2/11/2021).
Lebih lanjut, Budi mengatakan, Presiden RI Joko Widodo telah memberikan arahan untuk mempersiapkan langkah antisipasi jelang Natal dan Tahun Baru ini.
"Bapak Presiden memang minggu lalu sudah memberikan arahan."
"Nanti Pak Menko PMK yang akan menjadi koordinator untuk memastikan di periode Nataru tahun ini dan awal tahun depan tidak terjadi lonjakan dari kasusnya (Covid-19) konfirmasi,” tuturnya.
Budi Gunadi menambahkan, upaya mempertahankan situasi pandemi pada level yang rendah seperti saat ini juga sangat penting.
Apalagi Indonesia akan menjadi tuan rumah berbagai ajang internasional pada tahun mendatang.
"Kami juga mati-matian akan mempertahankan ini karena akan banyak event internasional besar tahun depan di Bali, seperti acara COP meeting lingkungan, kemudian acara G20, dan banyak acara lainnya," ucapnya.
Baca juga: Update Capaian Vaksinasi Covid-19: 74 Juta Orang Sudah Disuntik Dosis Lengkap
Selain itu, pemerintah juga terus memastikan pelaksanaan protokol kesehatan pada pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di sekolah.
Pemerintah telah menjalankan surveilans aktif untuk mendeteksi penyebaran COVID-19 pada PTM terbatas, sebagaimana yang dikutip Tribunnews.com dari Setkab.go.id.
Mengenai vaksinasi, Menkes menyebut, jumlah orang yang sudah melakukan vaksin di Indonesia mencapai 194 juta suntikan.
Di mana vaksinasi dosis pertama sebanyak 119 juta orang atau 57 persen, sedangkan dosis lengkap (pertama dan kedua) sudah 73,8 juta orang atau 35 persen.
Dengan laju seperti ini, kata Budi, diharapkan akhir tahun 2021 bisa sampai 290 juta suntikan.
Menko PMK Ungkap Persiapan Indonesia Jelang Perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru)
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mengatakan, periode Nataru akan diantisipasi oleh seluruh kementerian/lembaga.
Terutama, mengenai pembaruan aturan-aturan sangat diperlukan untuk mencegah penularan Covid-19.
"Beberapa aturan tersebut di antaranya mengenai pergerakan orang, lokasi wisata, pertokoan, dan lainnya."
"Langkah itu tetap diperkuat dengan vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan (prokes) dan 3T (tracing, tracking, treatment),” katanya, Senin (1/11/2021).
Menurut Muhadjir, kondisi saat ini secara agregat nasional mengalami penurunan angka penularan Covid-19.
Namun, ada sekitar 131 kabupaten/kota yang tren kasusnya masih naik.
"Prokes tetap dijaga untuk mencegah penularan."
"Deteksi perjalanan luar negeri dan dalam negeri, kemudian PPKM juga harus deteksi lengkap dan sebisa mungkin dihindari penyekatan,” katanya membacakan hasil kesimpulan ratas.
Pro-Active Tracing di PeduliLindungi
Pada kesempatan tersebut, ia pun menekankan Bali agar dapat menjadi perhatian khusus.
Terlebih, Bali kerap menjadi salah satu lokasi tujuan wisata saat libur Nataru dan pada bulan Maret, Mei, serta sepanjang tahun 2022 mendatang juga akan ada acara-acara besar berskala internasional.
Selain itu, pemerintah juga mengantisipasi dampak dilaksanakannya Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Kemenkes bekerja sama dengan Kemendikbudristek membuat aplikasi dan SOP (pro-active tracing) yang akan diterapkan di Indonesia dan terintegrasi dengan aplikasi PeduliLindungi.
Adapun pelaksanaan vaksinasi untuk lansia juga tetap difokuskan, sebagaimana dilansir kemenkopmk.go.id.
Kemudian, untuk vaksinasi anak-anak akan dilaksanakan setelah ada izin dan diterapkan pada tahap awal di daerah yang sudah tinggi vaksinasi terhadap lansia.
Sementara, poin penting lainnya yang disampaikan Menko PMK terkait syarat perubahan perjalanan Jawa-Bali.
Kini, syarat penerbangan terbaru, ialah penumpang tak wajib menggunakan tes PCR melainkan cukupu menggunakan tes antigen.
Aturan ini sama dengan syarat perjalanan di luar Jawa-Bali.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS)
Simak berita lainnya terkait Penanganan Covid