News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Panglima TNI: Indonesia Tak Boleh Lengah Walau Kasus Covid-19 Cukup Rendah

Penulis: Gita Irawan
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo di Aceh pada Selasa (2/11/2021).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto didampingi Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo meninjau vaksinasi massal di Banda Aceh Convention Hall (BACH), Kota Banda Aceh pada Selasa (2/11/2021).

Ia mengatakan Indonesia tidak boleh lengah meskipun kasus covid-19 saat ini cukup rendah.

Hadi mengatakan negara-negara lain sudah membuktikan apabila saat kasus rendah dan tidak lagi disiplin protokol kesehatan, maka akan terjadi lagi lonjakan kasus.

"Indonesia tidak boleh lengah walaupun kasus Covid-19 yang cukup rendah saat ini," kata Hadi dalam keterangan resmi Puspen TNI pada Selasa (2/11/2021).

Menurut Hadi berbagai negara di dunia termasuk negara-negara di Eropa yang telah melaksanakan vaksinasi saat ini sedang mengalami lonjakan kasus Covid-19.

Baca juga: Pentingnya Kemampuan Adaptasi Diri di Masa Pandemi Covid-19

Relaksasi kegiatan sosial yang telah diterapkan, kata dia, ternyata tidak diikuti protokol kesehatan yang ketat.

"Akibatnya, walaupun vaksinasi sudah dilaksanakan secara massif, lonjakan kasus masih terjadi. Artinya disiplin protokol kesehatan 3M adalah kunci dari penanganan pandemi,” kata Hadi.

Hadi mengatakan Indonesia harus waspada karena data menunjukkan walaupun tren pemeriksaan terus meningkat di saat kasus konfirmasi yang menurun ternyata 92% dari testing tersebut merupakan testing dalam rangka screening perjalanan.

Hadi juga menyampaikan bahwa untuk menekan pandemi melalui upaya menekan laju penularan, maka kontak erat harus segera melakukan karantina.

Kemudian, lanjut dia, semua kontak erat yang terlacak harus melaksanakan entry dan exit test.

Di Provinsi Aceh, kata Hadi, tren kenaikan kasus konfirmasi terjadi di Kota Sabang, Kabupaten Aceh Tenggara, dan Kabupaten Bireun.

“Kota Banda Aceh sendiri telah mencapai 82% dan ini adalah capaian yang sangat baik, mengingat Kota Banda Aceh adalah pusat perekonomian dengan jumlah penduduk yang cukup besar dan mobilitas masyarakat yang cukup tinggi, termasuk dari luar Kota Banda Aceh,” kata Hadi.

Hadi juga berharap kepada Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Aceh untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya vaksinasi covid-19.

Hal itu karena, kata Hadi, vaksin adalah salah satu upaya yang saat ini harus lebih kita optimalkan dalam menekan pandemi.

“Vaksin perlu mendapat perhatian karena sampai saat ini ada masyarakat yang belum percaya vaksin dan masih ada masyarakat yang takut untuk divaksin,” kata Hadi.

Hadi juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan.

Protokol kesehatan 3M, kata dia, sudah tidak lagi dapat dipisahkan dari kehidupan kita sehari-hari.

“Memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun sudah menjadi bagian dari kebutuhan kita,” kata Hadi.

Hadi juga menegaskan bahwa sesuai perintah dari Presiden RI Joko Widodo, Program percepatan Vaksinasi di bulan November 2021 harus sudah mencapai target 50% dan di bulan Desember 2021 mencapai 70%.

Sehingga, kata dia, herd immunity atau kekebalan komunal dapat tercapai dengan harapan semua masyarakat sudah terlindungi dari Covid-19.

“Saya bersama Kapolri mengingatkan bahwa protokol kesehatan adalah kunci saat kita melaksanakan fase relaksasi,” kata Hadi.

Dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Aceh, Hadi sempat melaksanakan rapat dengan jajaran Forkopimda se-wilayah Aceh dan meninjau pelaksanaan serbuan vaksinasi massal yang dipusatkan di Banda Aceh Convention Hall (BACH), Kota Banda Aceh.

Pelaksanakan serbuan vaksinsi massal dilakukan secara serentak di 24 Kabupaten/Kota, dengan sasaran para lansia, remaja, petugas publik dan masyarakat umum.

Target vaksinasi kegiatan tersebut sebanyak 19.600 dosis vaksin dengan melibatkan tenaga vaksinator sebanyak 470 personel yang terdiri dari TNI, Polri dan Dinkes.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini