News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pansel Cari Anggota KPU-Bawaslu Berintegritas, Jejak Digital Calon akan Dipantau

Penulis: Gita Irawan
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua Panitia Seleksi Calon Anggota KPU-Bawaslu periode 2022-2027, Chandra M Hamzah berpose usai wawancara khusus dengan Tribun Network di Jakarta, Senin (1/11/2021). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Artinya sudah diproses, sudah lolos tes administrasi, sudah lolos tes makalah, dan di posisi itulah yang posisi kritikal. Karena di situ peran Pansel menjadi sangat tinggi sekali untuk pemilu.

Terkait track record, lembaga-lembaga lain kan punya data juga mengenai para calon itu, seperti Kepolisian, BNN, KPK, MA, dll. Apakah Pansel juga akan melibatkan mereka?

Ya, jadi kalau kita bicara track record dan orang punya banyak track record ya.

Kita akan lihat misalnya jejak kriminalnya dia, siapa yang bisa memprokeed kita datang untuk melihat jejak kriminal kan tentu saja di Undang-Undang dibilang enggak boleh dihukum dengan ancaman pidana 5 tahun, kita akan meminta bantuan dari kepolisian, Kejaksaan, KPK, dan Mahkamah Agung.

Kami akan meminta bantuan mereka, apakah calon ini ada jejak kriminalnya, termasuk jejak kasusnya dia kita minta di DKPP dan juga dari KPK.

Termasuk track jejak finansialnya dia, apakah punya utang enggak dibayar atau tidak, pernah dinyatakan pailit atau tidak, lengkap sekali.

Baca juga: Urgensi Kepastian Jadwal Pemilu 2024, Pengamat: KPU Lembaga Mandiri Tapi Ragu-ragu

Apalagi yang diprofile dari track record finansial?

Apakah calon itu pernah melakukan transaksi-transaksi yang mencurigakan atau tidak. Kita juga akan melakukan pemeriksaan ke PPATK terus juga deteksi ya, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Mudah-mudahan PPATK bisa profile itu.

Termasuk jejak kriminal kami akan minta bantuan BNPT, BNN, dan lembaga lainnya.

Selanjutnya track record apa yang akan dilacak oleh Pansel?

Ada juga jejak digital. Misalnya ada calon yang oke dia secara finansial oke, jejak kriminal dia enggak ada masalah, tapi di dunia digital kalau bahasanya kan 'dia ngapain aja sih'. Jadi jejak digitalnya juga akan kita telusuri.

Kita mau lihat apa yang dia lakukan di dunia digital. Itu juga akan memotret sosok dia gitu persis. Terkadang jejak digital itu kejam ya, kita akan tracking jejak digital dia.

Itu sudah menjadi standar lah ya. Jadi kami coba tracking katakanlah jejak sosial dia, tetangganya, pergaulan dia di lingkungannya bagaimana.(tribun network/riz/dod)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini