Surat persetujuan itu lantas akan dibawa ke rapat paripurna DPR terdekat.
Meski ada wacana rapat paripurna bakal digelar pada Senin (8/11/2021), Meutya belum mau memastikan hal itu dan memilih menunggu keputusan Badan Musyarawah (Bamus) DPR RI.
Baca juga: Calon Panglima TNI Jenderal Andika Ungkap Pesan dari Jokowi Kepada Dirinya
"Dengan demikian Komisi I, saudara calon panglima akan berproses secara kelengkapan dokumentasi akan kami tanda tangan dari pimpinan mewakili keseluruhan anggota Komisi I untuk kemudian dibawakan di rapat paripurna terdekat. InsyaAllah saudara calon panglima untuk dimasuki ke rapat paripurna," katanya.
Sementara Wakil Ketua DPR RI sekaligus anggota Komisi I DPR RI Lodewijk F Paulus mengatakan Andika bakal menerapkan pendekatan penyelesaian Papua dengan memanfaatkan operasi pembinaan teritorial dan tak memicu peperangan.
"Prinsip beliau disampaikan tadi bagaimana memenangkan pertempuran tanpa peperangan. Artinya ada pendekatan lunak yang dia lakukan, pendekatan sosial yang dilakukan ujung-ujungnya masalahnya juga bisa diselesaikan," kata Lodewijk.
"Artinya, dia tidak menggunakan katakan sistem senjata utama, tetapi lebih kepada sistem sistem senjata sosial artinya komunikasi," imbuhnya.
Sebelumnya Jenderal Andika Perkasa menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di Ruang Rapat Komisi I DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu (6/11/2021).
Saat diberikan kesempatan oleh Komisi I DPR RI untuk memaparkan visi dan misinya selaku calon Panglima TNI, Andika justru memulai dengan permintaan maaf.
Kepala Staf Angkatan Darat itu meminta maaf karena membuat Komisi I DPR harus bekerja dan melaksanakan tugas di hari liburnya.
"Pertama-tama saya mohon maaf karena hari Sabtu. Hari Sabtu harusnya libur, bapak ibu harus bekerja (melakukan fit and proper test). Jadi saya mohon maaf sebesar-besarnya," kata Andika, Sabtu (6/11/2021).
Diberikan waktu sebanyak 30 menit, Andika hanya memaparkan visi dan misinya selama kurang lebih 5-7 menit.
Dia memulai dengan menegaskan visinya yaitu 'TNI Adalah Kita'. Diharapkan Andika visi ini membuat TNI dipandang sebagai bagian dari masyarakat Indonesia maupun internasional.
"Jadi kalau berangkat dari vision statement, saya memilih 'TNI Adalah Kita'. Memang sangat singkat sekali, tetapi justru di sini saya ingin masyarakat Indonesia, masyarakat internasional untuk melihat TNI ini sebagai kita, atau bagian dari mereka," ucapnya.
Selain itu, visi ini diharapkan membuat masyarakat tak berharap terlalu tinggi kepada TNI.
Beberapa kali Andika berujar bahwa TNI memiliki keterbatasan dan kekurangan, karenanya dia menginginkan pula TNI dilihat sebagai organisasi yang apa adanya.
Baca juga: Akui Kekurangan dan Perbaikan, Jenderal Andika: Saya Tidak Ingin Ada yang Berharap Terlalu Tinggi
Akan tetapi hal itu bukan berarti TNI tidak bisa berbuat apa-apa.