"Tetap banyak yang bisa kita lakukan. Karena memang sebagai orang yang punya keterbatasan pun juga kita pasti punya cara yang berbeda dalam, misalnya, mengejar apa yang harus kita selesaikan," kata Andika.
Untuk misi, Andika menyebut secara umum ada tiga misi yang bakal dia jalankan.
Antara lain menegakkan kedaulatan negara; mempertahankan keutuhan wilayah NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945; dan melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah daerah.
Andika menegaskan ada delapan fokus implementasi dari misi umum tersebut.
Pertama, penguatan pelaksanaan tugas-tugas TNI sesuai Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004.
"Yang pertama dan yang terpenting bagi saya adalah bagaimana kita itu melaksanakan tugas-tugas TNI ini dengan lebih mengembalikan kepada peraturan perundangan yang ada. Jangan kelebihan dan harapan Saya juga tidak mengambil sektor kementerian atau lembaga lain," katanya.
Kedua, adalah penguatan operasi pengamanan perbatasan kedaulatan darat, laut, dan udara.
Ketiga, peningkatan kesiapsiagaan semua personel satuan TNI, baik dalam operasi militer perang dan non perang.
Implementasi selanjutnya, Andika fokus kepada peningkatan operasional keamanan siber. Berlanjut implementasi terkait sinergritas intelijen terutama di wilayah-wilayah konfilk.
"Untuk intelijen khususnya di daerah yang saat ini ada gangguan keamanan maupun konfilik horizontal atau veritikal. Menurut saya itu perlu dapat prioritas pada era ke depan," katanya.
Keenam, pemantapan interoperabilitas Tri Matra terpadu dalam operasi TNI. Menurutnya itu perlu dilakukan sehingga semakin diketahui kelemahan dan kekurangan masing-masing.
Lebih lanjut, Andika menyebut soal penguatan integrasi hingga penataan organisasi, dimana masih banyak diperlukan ruang perbaikan disana-sini untuk membuat teamwork lebih bagus.
Terakhir atau kedelapan, Andika menekankan semakin pentingnya reaktualisasi peran diplomasi militer sesuai kebijakan politik luar negeri Indonesia.
"Saya lihat ini satu hal yang harus jadi perhatian saya, apabila suatu saat dipercaya jadi panglima TNI," jelas Andika. (Tribunnetwork/Vincentius Jyestha)