Kehadiran Yohanes di Deiyai dalam rangka menghadiri Wisuda Sarjana Sekolah Tinggi Katolik Touye Paapaa.
Dalam sambutannya, Yohanes memberi pesan bahwa lulusan sekolah tinggi ini adalah orang-orang yang secara akademis dan kepribadian dianggap layak dan cakap untuk mengemban tugas mencerdaskan dan memberikan pencerahan kepada masyarakat.
Hadirnya sekolah tinggi di tanah Deiyai ini diharapkan mampu untuk menjadi corong dan teladan bagi gerakan moderasi beragama.
Menurut Yohanes, penguatan moderasi beragama dapat dilakukan masyarakat Papua salah satunya dengan meningkatkan kualitas pendidikan keagamaan sehingga diharapkan masyarakat Katolik memahami nilai-nilai keberagaman dalam NKRI.
Baca juga: Cegah Stunting, BKKBN Bakal Gandeng Kemenag untuk Periksa Kondisi Calon Pengantin
“Saya berharap, Anda yang hari ini diwisuda harus siap untuk menjadi penyuluh agama dan pekerja pastoral lainnya di paroki–paroki. Anda adalah agen moderasi beragama. Layani umat Katolik dengan baik. Kalaupun tidak jadi penyuluh, maka jadilah orang yang berguna untuk gereja, bangsa, dan negara sesuai talenta dan ilmu yang telah Anda miliki," ungkapnya.
"Sesuai dengan namanya, Touye Paapaa artinya cahaya lilin. Saya berharap cahaya lilin ini akan terus menyinari Deiyai,” tambah Yohanes.
Ia pun berharap, semoga STK ini menjadi mutiara bagi Papua dan menjadi mercusuar untuk mewartakan Indonesia hebat, Indonesia tangguh dalam merekat kerukunan dan memajukan kehidupan bangsa.
“Ke depan STP Touye Paapaa harus mampu mengembangkan diri dengan berbagai program studi pilihan lainnya sehingga cukup banyak alternatif yang bisa diambil untuk membangun kerakter bangsa melalui agama," jelasnya.