News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hari Pahlawan

Mengenang Pertempuran Surabaya, Peristiwa yang Melatarbelakangi Peringatan Hari Pahlawan

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi di salah satu sudut kota saat Pertempuran Surabaya terjadi pada 10 November 1945.

Akibat peristiwa tersebut, gabungan antara TKR, polisi, dan juga badan perjuangan mengadakan serangan serentak ke pihak Inggris di Surabaya.

Serangan tersebut dalam rangka mengambil kembali hak atas tempat vital yang diduduki oleh pihak Inggris dan terjadi hingga 29 Oktober 1945 yang dikomandoi oleh Komandan Divisi TKR, Komando Jenderal Mayor Yonosewoyo.

Pertempuran Puncak di Surabaya

Pertempuran puncak di Surabaya diawali dari adanya sekelompok orang Belanda yang dipimpin oleh MR.W.V.Ch Ploegman mengibarkan bendera Belanda tanpa persetujuan dari Pemerintah Republik Indonesia di Surabaya.

Masyarakat Surabaya pun kesal dan marah yang membuat seorang perwakilan Indonesia yaitu Residen Soedirman mendatangi Hotel Yamato, tempat pengibaran bendera Belanda.

Residen Soedirman pun berdiskusi dengan Ploegman agar bendera tersebut diturunkan tetapi Ploegman menolaknya.

Puncaknya Ploegman mengeluarkan pistol dan perkelahian antara keduanya tidak dapat dihindarkan.

Akibatnya pengawal dari Soedirman yaitu Sidik pun ikut membantu dan mencekik Ploegman hingga tewas.

Sayangnya Sidik pun juga tewas karena adanya tentaran Belanda yang sedang bertugas di Hotel Yamato.

Serangan Arek-Arek Surabaya

Suasana pertempuran Surabaya akibat ultimatum dari Brigjen Mallaby pada 10 November 1945. (tangkap layar dari kompas.com)

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, perang antara pihak Inggris dan masyarakat Surabaya terjadi pertama kali pada 27 Oktober-30 Oktober 1945.

Perang tersebut membuat salah satu pimpinan dari Birgade Infantri ke-49, Jenderal D.C Hawthorn meminta bantuan dari Presiden Soekarno untuk mencari solusi dan meredakan situasi saat itu.

Akan tetapi bentrok antara kedua belah pihak pun tetap tidak dapat diredakan dan membuat Brigadir Jenderal Mallaby tewas pada 30 Oktober 1945.

Posisi Mallaby pun diganti oleh Jenderal Robert Mansergh dan langsung memberikan sebuah ultimatum kepada masyarakat Surabaya pada 9 November 1945 yang berisi:

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini