TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Agama membantah kabar soal pihaknya melakukan sabotase dengan menyewa hotel bertepatan saat Muktamar ke-34 NU di Lampung pada Desember mendatang.
Plt Kabiro Humas Data dan Informasi Kemenag, Thobib Al-Asyar, mengatakan bahwa pihaknya sudah mengecek kabar tersebut ke Kemenag Kanwil Lampung.
"Hasil koordinasi kami dengan Kanwil Lampung, bahwa itu tidak benar sama sekali," kata Thobib saat dikonfirmasi, Selasa (9/11/2021).
Dia juga mengatakan Kemenag pusat tak melakukan hal tersebut.
"Karena penggunaan uang negara ada mekanismenya," pungkas Thobib.
Sebelumnya diberitakan Tribunlampung, PWNU Lampung membeberkan soal adanya dugaan Kementerian Agama yang memborong hunian Hotel di Lampung jelang Muktamar ke-34 NU pada Desember nanti.
Muhammad Irfandi selaku Ketua PWNU Lampung menyatakan kekecewaannya.
Baca juga: Jelang Muktamar, Forum Pendukung Klaim 389 Cabang NU Dorong Said Aqil kembali Jadi Ketum
Pasalnya, hampir seluruh hotel di Bandar Lampung penuh di booking oleh Kemenag.
"Kita semua tahu 23-25 Desember ada kegiatan Muktamar NU yang ke-34, ada oknum mengatasnamakan Kemenag melakukan booking hotel besar-besaran di Lampung bertepatan dengan agenda Muktamar," kata Irfandi, Senin (8/11/2021).
Dirinya mempertanyakan mengapa negara seakan mengindikasikan melakukan sabotase terhadap Muktamar nanti.
"Sehingga mereka memborong tingkat hunian hotel yang bertepatan dengan agenda Muktamar," jelas Irfandi.
Menurutnya, tindakan Kemenag tersebut berdampak buruk pada pelaksanaan Muktamar.
Irfandi mengatakan kini panitia Muktamar kesulitan menyediakan fasilitas kepada para kiai dan para tamu dari seluruh daerah yang akan menghadiri kegiatan Muktamar.
"Bahkan banyak PCNU di luar negeri yang akan datang, dan kami panitia ini kesulitan mencarikan tempat yang nyaman," ungkap Irfandi.
Dia mengungkap ada sejumlah hotel yang terkonfirmasi dipesan oleh Kemenag di antaranya, Novotel 80 kamar, Emersia 80 kamar, Springhil 80 kamar, Yuna 120 kamar, Amalia 70 kamar, Swissbell 50 kamar, Sheraton 80 kamar.
"Juga ada hotel-hotel kecil seperti Tanggo Nusantara Syariah, dan Hotel BBC di Lampung Tengah," tandas Irfandi.