TRIBUNNEWS.COM - Jenderal Andika Perkasa tinggal menunggu waktu meninggalkan jabatannya sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD).
Andika telah dipilih dan disetujui dalam serangkaian proses penetapan Panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto.
Terpilihnya Andika Perkasa sebagai Panglima TNI yang baru, otomatis TNI Angkatan Darat juga membutuhkan sosok pimpinan tertinggi.
Anggota Komisi I DPR Fraksi PDI Perjuangan (PDIP), TB Hasanuddin, menyuarakan prediksinya kepada dua sosok Letnan Jenderal (Letjen) TNI.
Keduanya yakni Wakasad Letjen TNI Bhakti Agus dan Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman.
Baca juga: Jenderal Andika Dinilai Berpeluang Besar Jadi Capres 2024 Jika Penuhi 2 Syarat Ini
Baca juga: Perhatian Jenderal Andika Perkasa untuk Anak Prajurit yang Mengalami Disabilitas
"Dari ini seperti apa tradisinya sekarang, biasanya ya KSAD itu adalah mereka yang bintang 3 diangkat dari Wakasad atau Pangkostrad. Itu yang sudah-sudah seperti itu," ucapnya diberitakan Tribunnews.com.
Inilah profil dan sosok kedua Letjen yang diprediksi jadi KASAD selanjutnya:
1. Letjen Bhakti Agus
Mengutip dari Surya.co.id, Letjen TNI Bakti Agus Fadjari lahir pada 1 Agustus 1964.
Ia adalah seorang perwira tinggi TNI-AD yang sejak 5 Maret 2021 menjabat Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat.
Bakti, lulusan Akmil 1987 ini berpengalaman dalam bidang infanteri.
Jabatan terakhirnya adalah Panglima Kodam IV/Diponegoro.
Riwayat Pendidikan:
Akmil (1987)
Suslapa I/Inf (1994)
Diklapa II/Inf (1997)
Seskoad (2001)
Sesko TNI (2012)
Lemhanas (2014)
Riwayat Jabatan:
Danyonif 621/Manuntung (01—11—2002)
Kasi Ops Korem 101/Antasari (01—11—2004)
Dandim 1007/Banjarmasin (15—02—2006)
Danrem 074/Warastratama (25—03—2014)
Danrem 032/Wirabraja[3] (28—09—2015)
Kasdam IV/Diponegoro[4] (27—10—2017)
Staf Khusus Kasad[5] (24—09—2018)
Aster Kasad[6] (25—01—2019)
Pangdam IV/Diponegoro[7](18—06—2020)
Wakasad (05—03—2021)
Riwayat Penugasan:
Operasi Timor Timur (1989)
Operasi Timor Timur (1992)
Operasi Timor Timur (1995)
Operasi Aceh (2003)
Baca juga: Istana Pastikan Pelantikan Panglima TNI Andika Perkasa Digelar sebelum Akhir November
Baca juga: Soal Wacana Masa Jabatan Andika Perkasa Diperpanjang hingga 2024, DPR: Tergantung Pak Presiden
2. Letjen Dudung
Dudung Abdurachman adalah pria kelahiran Bandung, Jawa Barat, 16 November 1965.
Diberitakan Tribunnews.com, Dudung Abdurachman lulus dari Akademi Militer pada 1988 dari kecabangan infanteri.
Ia kemudian menjabat sebagai Wagub Akademi Militer pada 2015 hingga 2016.
Keluar dari lingkup Akademi Militer, Dudung Abdurachman juga pernah menjabat sebagai staf khusus KSAD dan Waaster KASAD.
Hingga pada 2018, ia kembali ke lingkup akademi militer dan menjabat sebagai Gubernur Akmil hingga 2020.
Setelahnya, ia diangkat sebagai Pangdam Jaya pada 27 Juli 2020.
Meski baru 10 bulan menjabat Pangdam Jaya, tapi Dudung langsung diangkat menjadi Pangkostrad, salah satu jabatan strategis di TNI AD.
Loper Koran
Baca juga: Pengamat Beberkan Modal dan Tantangan Jenderal Andika Perkasa Jalankan Tugas Sebagai Panglima TNI
Baca juga: Belum Dilantik Sudah Muncul Wacana Masa Jabatan Jenderal Andika Diperpanjang hingga 2024, Bisakah?
Dikutip dari YouTube KompasTV yang tayang 27 Juni 2020, ia mengisahkan soal perjuangan orang tuanya yang membesarkan kedelapan saudara-saudaranya, termasuk dirinya.
Ayahnya adalah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS), tapi meninggal dunia saat Dudung Abdurachman duduk di bangku SMP.
"Setelah Bapak nggak ada ya Ibu berjualan kue, kerupuk, terasi," katanya.
Ia pun juga berkewajiban untuk membantu sang ibu, hingga mencari kebutuhan yang dibutuhkan rumah.
"Saya harus cari kayu bakar dekat rumah dan keliling di asrama (untuk) jualan," tuturnya.
Tanpa rasa malu, pihaknya juga menceritakan pernah menjadi loper koran saat duduk di bangku SMA.
"Jadi pagi saya ambil koran, saya baca-baca dulu koran itu terutama Kompas, saya paling seneng Tajuk Rencana Kompas," katanya.
Setelah rutinitasnya mengantar koran selesai, Dudung Abdurachman mengedarkan berbagai dagangan buatan ibundanya.
Lantas, kejadian unik pun terjadi di mana dagangan ibunya yang dijajakan pernah ditendang oleh seorang anggota TNI.
Hingga akhirnya oknum Tamtama itu mendapat teguran karena telah berlaku buruk terhadap dirinya.
Namun, kejadian tersebut justru menjadi motivasi serta semangat bagi Dudung Abdurachman hingga mengaku mulai bangkit dan semangat.
"Awas nanti saya bilang, saya jadi perwira nanti saya," ujar Dudung.
Rupanya motivasi tersebut terealisasi bahkan hingga saat ini ia suskes menjadi seorang Perwira TNI AD.
Riwayat Jabatan:
- Dandim 0406/Musi Rawas
- Dandim 0418/Palembang
- Aspers Kasdam VII/Wirabuana, dari tahun 2010 hingga 2011
- Danrindam II/Sriwijaya pada tahun 2011
- Dandenma Mabes TNI
- Wagub Akmil pada tahun 2015 hingga tahun 2016
- Staf Khusus Kasad pada tahun 2016 hingga tahun 2017
- Waaster Kasad pada tahun 2017 hingga 2018
- Gubernur Akmil pada tahun 2018 hingga 2020
- Pangdam Jaya, dilantik pada tahun 2020
- Pangkostrad TNI AD
(Tribunnews.com/Chrysnha/Chaerul Umam/Hasanudin Aco, Surya.co.id/Putra Dewangga Candra Seta)