News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hari Pahlawan

Profil Bung Tomo, Sosok Orator pada Pertempuran Surabaya 10 November 1945 serta Isi Pidatonya

Penulis: Katarina Retri Yudita
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sutomo atau yang akrab disapa Bung Tomo - Berikut profil Bung Tomo, sosok orator pada pertempuran Surabaya 10 November 1945 serta isi pidatonya.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut profil Bung Tomo, sosok orator pada pertempuran Surabaya 10 November 1945 serta isi pidatonya.

Sosok Sutomo atau yang akrab disapa Bung Tomo memiliki peran yang sangat penting dalam pertempuran yang terjadi pada 10 November 1945.

Bung Tomo merupakan salah satu pahlawan Indonesia dan berasal dari Kota Surabaya.

Pada 10 November 1945 yang menjadi pucak pertempuran Surabaya, penjajah kembali datang untuk menjajah Indonesia.

Baca juga: 20 Ucapan Selamat Hari Pahlawan 2021, Dapat Dibagikan dan Dijadikan Status WA, IG, Twitter, dan FB

Dengan menjadi orator, Bung Tomo membakar semangat rakyat Surabaya untuk melawan kembalinya penjajah saat pertempuran tersebut.

Akhirnya, setiap 10 November setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Pahlawan.

Berikut profil Bung Tomo, sosok penting di balik pertempuran Surabaya 10 November 1945 serta isi pidatonya, dikutip dari perpustakaan.setneg.go.id:

Profil Bung Tomo

Bung Tomo lahir di Surabaya, Jawa Timur pada tanggal 3 Oktober 1920.

Ia dibesarkan dalam keluarga kelas menengah serta merupakan keluarga yang sangat menghargai dan menjunjung tinggi pendidikan.

Ayahnya bernama Kartawan Tjiptowidjojo, seorang kepala keluarga dari kelas menengah.

Ayahnya pernah bekerja sebagai pegawai pemerintahan, sebagai staf pribadi di sebuah perusahaan swasta, sebagai asisten di kantor pajak pemerintah, dan pegawai kecil di perusahaan ekspor-impor Belanda.

Baca juga: Sejarah Hari Pahlawan 10 November Beserta Tema, Logo, Arti, dan Makna Logo

Di samping itu, Bung Tomo mengaku mempunyai pertalian darah dengan beberapa pendamping dekat Pangeran Diponegoro.

Kemudian, ibunya berdarah campuran Jawa Tengah, Sunda, dan Madura.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini