News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hari Pahlawan Nasional

Profil dan Kisah Cut Nyak Dhien, Pahlawan Nasional Wanita yang Menentang Kolonialisme Belanda

Penulis: Kristina Wulandari
Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cut Nyak Dhien

Oleh karena pengaruh didikan agama yang kuat, Cut Nyak Dhien memiliki sifat-sifat yang tabah, lembut dan tawakal.

Pernikahan Cut Nyak Dhien

Seperti lazimnya pada masyarakat bangsawan di Aceh, perjodohan antara sesama kerabat bangsawan menjadi hal yang lumrah.

Di saat Cut Nyak Dhien menginjak 12 tahun, ia dijodohkan oleh orang tuanya dengan anak saudara laki-laki dari pihak ibunya yang bernama Teuku Ibrahim.

Pendorong perjuangan Cut Nyak Dhien melawan Belanda

Pasukan Teuku Nanta dan Teuku Chik Ibrahim yang bermaksud mempertahankan daerahnya akhirnya harus menyingkir akibat serangan dari Belanda yang dipimpin oleh Van Der Hayden.

Akhirnya, daerah tersebut berhasil dikuasai oleh Belanda.

Pada tanggal 29 Juni 1878 dalam suatu pertempuran di Lembah Beurandeun Gle' Taron, kemukiman Montasik, Teuku Ibrahim dan beberapa pengikutnya meninggal.

Oleh karena kekecewaan dan kesedihan akibat ditinggal suaminya, Cut Nyak Dhien berniat membalaskan dendamnya kepada Belanda.

Setelah beberapa bulan menjanda, Cut Nyak Dhien dipinang oleh Teuku Umar yang kebetulan adalah cucu dari kakek Cut Nyak Dhien sendiri.

Baca juga: Profil Ahmad Yani: Sang Jenderal Penumpas Gerakan DI/TII, Dianugerahi Pahlawan Revolusi

Mulai berperang

Cut Nyak Dhien mulai ikut berperang pada tahun 1880 dengan suami keduanya, Teuku Umar.

Bersatunya dua kesatria ini mengobarkan kembali semangat juang rakyat Aceh.

Siasat berperang

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini