Setelah ditangkap Cut Nyak Dien kemudian dibawa ke Banda Aceh.
Di Banda Aceh, Cut Nyak Dien sempat mendapatkan perawatan untuk penyakitnya.
Bahkan penyakitnya, seperti rabun dan encok berangsur-angsur sembuh.
Diasingkan
Setelah ditangkap dan mendapatkan perawatan, Cut Nyak Dien selanjutnya diasingkan ke Sumedang, Jawa Barat pada tahun 1907.
Pengasingan tersebut dilakukan karena Van Daalen sebagai Gubernur Belanda di Kutaradja merasa ketakutan dan khawatir bahwa Cut Nyak Dhien dan rakyatnya dianggap kemungkinan masih bisa melakukan perlawanan.
Cut Nyak Dhien Meninggal
Pada 6 November 1908, Cut Nyak Dien meninggal karena usianya yang sudah tua.
Cut Nyak Dien dimakamkam di daerah pengasingan.
Bahkan makam Cut Nyak Dien baru ditemukan pada 1959
Tokoh-tokoh yang mendampingi perjuangan Cut Nyak Dhien
Tokoh-tokoh besar yang mendampingi perjuangan Cut Nyak Dhien
Tokoh-tokoh tersebut diantaranya Teuku Ali Baet (menantunya), Sultan Muhammad Daud Syah dan Panglima Polim yang terus mengobarkan perang sabil di daerah Pidie.
(Tribunnews.com/ Kristina Wulandari)
Artikel lain terkaitĀ Profil Tokoh: