Setelah lulus dari Akmil, ia terlibat dalam operasi di Timor-Timur selama tiga kali yakni tahun 1989, 1992, dan 1995.
Ia juga terlibat dalam Operasi Aceh pada 2003.
Karier jabatannya dimulai ketika ia menempati posisi sebagai Danyonif 621/Manuntung pada 2002.
Setelah itu ia menjabat sebagai Kasi Ops Korem 101/Antasari pada 2004 dan Dandim 1007/Banjarmasin pada 2006.
Selepas menjadi Dandim 1007/Banjarmasin, pada 2014, Bakti Agus Fadjri ditugaskan di kota kelahiran Presiden Joko Widodo (Jokowi), Solo, Jawa Tengah.
Ia menjabat sebagai Komandam Korem (Danrem) 074/Warastratama.
Setahun kemudian, tepatnya pada pada 27 Oktober 2015, dia dimutasi menjadi Danrem 032/Wirabraja Bukit Barisan.
Setelah itu, ia kembali bertugas di Jawa Tengah menjadi Kasdam IV/Diponegoro.
Kariernya terus naik.
Baca juga: KSAD Perintahkan Jajarannya Serius Tangani Penyalahgunaan Dana di Induk Koperasi AD
Pada 2018, Mayen TNI Bakti Agus Fadjri diangkat menjadi Staf Khusus KSAD.
Setahun kemudian, ia diangkat menjadi Aster KSAD dan pada 2020 diangkat menjadi Pangdam IV/Diponegoro dengan pangkat Mayor Jenderal (Mayjen).
Setelah itu dipercaya menjadi Wakil KSAD pada Februari 2021.
Pangkatnya pun naik menjadi Letjen atau bintang tiga.
(Tribunnews.com/Daryono) (Kompas.com, Achmad Nasrudin Yahya/TribunManado)