Nadiem Makarim dan Bahlil Lahadalia resmi mengemban jabatan baru di Kabinet Indonesia Maju. Mereka berdua dilantik Jokowi sebagai Mendikbud-Ristek dan Menteri Investasi dalam 'reshuffle kabinet mini' tersebut.
Menilik kebiasaan Jokowi itu, bukan tidak mungkin pelantikan Jenderal Andika akan dilakukan pada Rabu 17 November 2021. Sesuai penanggalan Jawa, hari itu bertepatan dengan Rabu Pahing.
Sementara itu terkait kemungkinan pelantikan Jenderal Andika disertai dengan kocok ulang atau reshuffle kabinet, Jokowi mengatakan ia belum memikirkan rencana itu.
Menurutnya, tidak ada rencana perombakan menteri dalam waktu dekat. Termasuk kemungkinan masuknya Partai Amanat Nasional menjadi anggota Kabinet Indonesia Maju (KIM).
"Reshufflenya belum berpikir ke arah sana," katanya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga belum menentukan pilihan soal juru bicara pengganti Fadjroel Rachman yang ditugaskan menjadi Duta Besar Indonesia untuk Kazakhstan dan Tajikistan.
Jokowi mengatakan untuk sementara ia akan berbicara ke publik tanpa perantara.
"Belum, diri sendiri saja," tutur Jokowi.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menunjuk Jenderal Andika Perkasa sebagai panglima baru TNI untuk menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang pensiun pada bulan ini.
Baca juga: Soal Isu Perpanjangan Masa Jabatan Jenderal Andika, Pengamat Sebut Harus Melalui Revisi UU TNI
Jokowi telah mengirim nama Andika ke DPR untuk meminta persetujuan. DPR pun telah bulat menyetujui Andika sebagai pemimpin baru TNI.
Andika bakal menjadi Panglima TNI hingga akhir 2022 karena akan memasuki pensiun.
Andika merupakan lulusan akademi militer (Akmil) 1987.
Dia seangkatan dengan Letjen TNI Muhammad Herindra yang kini menjadi Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) mendampingi Prabowo Subianto.
Sebagai perwira tinggi TNI AD, pria kelahiran Bandung 21 Desember 1964 itu memiliki karier cemerlang. Selepas lulus dari Akmil, Andika dipercaya menjadi Komandan Peleton Grup 2/Para Komando Kopassus.