Andika kemudian banyak menghabiskan kariernya di korps baret merah itu. Pada 2002 ia menjadi Komandan Batalyon 32/Apta Sandhi Prayuda Utama, Grup 3/Sandhi Yudha, Kopassus.
Saat itu Andika membuat catatan gemilang dengan menangkap Omar Al-Faruq, terduga teroris pimpinan Al-Qaeda.
Selain di Kopassus Andika juga pernah berkarier di Badan Intelijen Strategis (BAIS) Kodiklat TNI-AD.
Pada 2013 Andika mendapat promosi jabatan bintang satu dengan menjadi Kepala Dinas Penerangan TNI-AD. Kariernya kian moncer ketika Jokowi dilantik menjadi Presiden pada 2014.
Kala itu Andika ikut dipromosikan menjadi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres).
Dua tahun berselang Andika diangkat menjadi Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII/Tanjungpura.
Ia kemudian kembali mendapat promosi jabatan pada Januari 2018 dengan menjadi Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan Angkatan Darat (Dankodiklatad).
Hanya beberapa bulan menjadi Dankodiklat, Andika dipromosikan menjadi Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) pada Juli 2018.
Dan setelah 4 bulan menjadi Pangkostrad, bintang di pundak Andika kembali bertambah. Ia diangkat menjadi Kepala Staf Angkatan Darat menggantikan Jenderal Mulyono yang memasuki masa pensiun.(tribun network/fik/dod)