Bahkan juga permintaan bilateral dari negara maju sekalipun.
Sehingga, ini merupakan kebanggaan Indonesia untuk dapat menjadi inspirator bagi negara-negara berkembang lainnya.
"Ada yang saya rasakan yang berbeda kalau dibandingkan dengan samit dengan KTT-KTT sebelumnya."
"Di pertemuan itu, banyak sekali permintaan bilateral, banyak sekali permintaan pertemuan bilateral dari negara-negara lain, negara-negara yang hadir saat itu."
Baca juga: Putra Mahkota Abu Dhabi MBZ Bakal Kunjungi Indonesia, Jadi Tamu KTT G20 Tahun Depan
Baca juga: Menlu RI: Fokus Utama Presidensi G20 Indonesia Soal Inklusivitas
"Kemudian yang kedua banyak sekalian secara mendadak baik waktu saya berdiri maupun saya duduk, (mereka) datang kepada saya, dan itu adalah negara-negara besar, (bahkan) kepala negara yang datang," terang Jokowi.
Hal ini, menurut Jokowi, merupakan suatu kehormatan bagi negara Indonesia dalam memegang presidensi G 20 nanti.
"Perbedaan itu yang saya rasakan, tetapi yang menurut saya lebih penting adalah sebuah kehormatan Indonesia untuk menjadi presidensi menjadi ketuaan G 20."
"Dan nanti kita akan menyelenggarakan KTT nya di Indonesia di Pulau Bali dan juga di kota-kota lain selain Bali," tandas Jokowi.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)