Alumnus Islamic College for Advanced Studies (ICAS) Universitas Paramadina Jakarta Muhammad Natsir MA, mengatakan perolehan elektabilitas 3,14 persen Yenny Wahid itu merupakan fenomena menarik.
Apalagi, mengingat Yenny Wahid tak memiliki panggung formal sebagai pejabat publik.
“Yenny sebagaimana ayahnya adalah penganjur toleransi dan penghormatan atas pluralitas warga dalam merawat Indonesia,” kata dia, dalam keterangannya, pada Selasa (16/11/2021).
Menurut dia, beberapa menteri dan kepala daerah memiliki tingkat popularitas, dan elektabilitas tinggi salah satunya karena dukungan publisitas tinggi sebagai pejabat apalagi selama pandemi.
Baca juga: Napak Tilas Perjuangan Gus Dur, Yenny Wahid Temui Sejumlah Tokoh Papua
Beda dengan beberapa tokoh perempuan dalam daftar survei capres itu telah memberikan memberikan tanggapannya.
Namun Yenny hingga kini belum pernah memberikan komentar kemungkinannya menjadi capres di Pilpres 2024.
Untuk diketahui, survei ARSC itu melibatkan 1.200 responden di 34 provinsi.
Dengan 60 persen berusia muda di bawah 30 tahun dan usia minimal 17 tahun, survei menggunakan metode multistage random sampling dan dilakukan melalui sambungan telepon.
Adapun margin error plus minus 2,9 persen.