TRIBUNNEWS.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan investasi Luhut Binsar Pandjaitan turut menanggapi soal dugaan dirinya berbisnis PCR.
Tak ambil pusing, Luhut malah mempersilakan masyarakat mengaudit dari data yang ada.
"Diaudit saja, saya sudah bilang kalau (silakan) itu diaudit."
"Paling mudah kan (saya) suruh diaudit, selesai. Sudah banyak yang bilang, diaudit saja segera," kata Luhut dikutip dari Kompas Tv, Selasa (16/11/2021).
Luhut juga menyampaikan kepada masyarakat untuk tidak mudah mempercayai rumor yang belum pasti kebenarannya.
"Kita juga harus belajar untuk bicara itu dengan data."
"Jangan (bicara) pakai perasaan atau rumor, itu kan kampungan."
"Kalau orang bilang katanya-katanya, (itu) buat capek saja. Ya kalau untuk cari popularitas, untuk apa?" jelas Luhut.
Baca juga: Polda Metro Masih Upayakan Mediasi Luhut dan Haris-Fatia Terkait Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik
Penggagas PT GSI Angkat Bicara
Ketua Umum yang juga Penggagas PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI) Arsjad Rasjid angkat bicara menanggapi isu bisnis PCR yang menyeret nama menteri kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini.
Diketahui, isu bisnis PCR ini telah menyeret Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Arsjad menjelaskan, Luhut dalam hal ini, sama sekali tidak turut serta.
"Terus terang Pak Luhut itu tidak ikut-ikutan sama sekali. Saya bukan membela Pak Luhut atau mengalihkannya ke Pak Erick karena berbicara tentang ini saja (bisnis PCR) saya tidak pernah."
"Saya mau bicara apa adanya saja, profesional dari apa yang saya ketahui," jelas Arsjad dikutip dari Kompas Tv, Senin (15/11/2021).