5. I'tidal (bangkit dari ruku');
6. Setelah i'tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah dan surat lain.
Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama.
7. Ruku' kembali (ruku' kedua), durasi waktu lebih pendek dari ruku' sebelumnya;
8. I'tidal (bangkit dari ruku');
9. Sujud yang panjangnya sebagaimana ruku', lalu duduk di antara dua sujud, kemudian sujud kembali;
10. Bangkit dari sujud, lalu mengerjakan raka'at kedua sebagaimana rakaat pertama dengan bacaan dan gerakan yang lebih singkat dari sebelumnya;
11. Salam.
Setelah itu imam menyampaikan khutbah kepada para jemaah yang berisi anjuran untuk berzikir, berdoa (khususnya agar wabah Covid-19 berakhir), beristighfar, dan bersedekah.
Baca juga: Daftar Wilayah yang Dapat Menyaksikan Gerhana Bulan Sebagian, Terjadi pada 19 November 2021
Tuntunan Islam saat terjadi Gerhana:
Melansir Kemenag, berikut ini tuntunan Islam ketika terjadi Gerhana.
Telah menceritakan kepada kami, Abu Al Walid berkata, telah menceritakan kepada kami, Zaidah berkata, telah menceritakan kepada kami, Ziyad bin ‘Ilaqah, dia berkata:
“Aku mendengar Al-Mughirah bin Syu’bah berkata, “Telah terjadi gerhana matahari ketika wafatnya Ibrahim. Kemudian Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah, dan ia tidak akan mengalami gerhana disebabkan karena mati atau hidupnya seseorang. Jika kalian melihat gerhana keduanya, maka berdoalah kepada Allah dan dirikan salat hingga (matahari) kembali tampak.” (H.R. Al-Bukhari).
Nabi Muhammad menganjurkan tuntunan syariat Islam ketika terjadi Gerhana, sebagai berikut: