TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menyampaikan ucapan belasungkawa atas kepergian legenda bulu tangkis Indonesia, Verawaty Fajrin, dalam usia 64 tahun, Minggu (21/11/2021) pagi.
Verawaty Fajrin meninggal dunia di Rumah Sakit Dharmais, Jakarta pukul 06.58.
Informasi yang diterima menyebutkan jenazah peraih 12 emas SEA Games itu akan disemayamkan di rumah duka di Kav DKI Cipayung, Jalan Durian Blok T 1, Nomor 23, RT 01 / 08, Cipayung, Jakarta Timur.
Ucapan itu disampaikan Presiden Joko Widodo dalam laman Facebook dan Twitter-nya mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya Verawaty Fajrin.
Jokowi juga membagikan foto kenangannya bersama Verawaty, saat menerima api obor Asian Games 2018, tepatnya Jumat 17 Agustus 2018 lalu.
Jokowi dan Verawaty tampak mengenakan pakaian olahraga dengan corak dominan merah dan putih.
Verawaty yang membawa obor, diikuti 16 atlet senior lainnya. Hari itu, Verawaty diberi tugas membawa obor Asian Games yang kemudian diserahkan kepada Presiden Joko Widodo.
"Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Turut berdukacita atas berpulangnya Ibu Hj. Verawaty Fajrin, pagi ini, di Jakarta. Semasa hidupnya, almarhumah telah membawa dan mengharumkan nama Indonesia di pentas olahraga dunia," tulis Jokowi dalam caption foto yang diunggahnya, Minggu (21/11/2021).
"Almarhumah memenangi berbagai gelar juara bulutangkis dari turnamen internasional di nomor tunggal, ganda, dan ganda campuran. Selamat jalan Ibu Verawaty. Semoga segala pengabdian, amal, dan ibadah almarhumah mendapatkan ganjaran yang setimpal dari Allah SWT, dan segenap keluarga yang ditinggalkan kiranya kuat dan sabar," tambah Jokowi.
Baca juga: Verawaty Fajrin Akan Dimakamkan di Tanah Kusir Siang Ini, Berikut Deretan Prestasi Sang Legenda
Profil Verawaty Fajrin
Verawaty Fajrin lahir di Jakarta pada 1 Oktober 1957, dengan nama lengkap Verawaty Wiharjo.
Namanya belakangnya diganti setelah menikah dengan sang suami, Fajrin Biduin Aham.
Pergantian nama itu bukan tanpa sebab.
Verawaty mengganti namanya lantaran dirinya telah memeluk agama Islam, April 1979.