"Meskipun tanpa dukungan PDIP, Ganjar tetap paling unggul, lebih-lebih jika dipasangkan dengan Airlangga," kata Rudi.
Meskipun elektabilitas Airlangga juga rendah, tetapi seperti halnya Puan yang mewakili trah Soekarno di PDIP, Airlangga merupakan ketua umum Golkar.
Pasangan capres-cawapres lainnya yang paling mendapat dukungan publik adalah Prabowo-Airlangga (68,3 persen), Ganjar-AHY (58,3 persen), Anies-AHY (53,8 persen), dan Anies-Gatot (51,8 persen).
Sedangkan pasangan sisanya mendapat dukungan kurang dari 50 persen.
Sementara itu elektabilitas Ganjar naik tipis dari survei sebelumnya pada Mei 2021 sebesar 20,2 persen menjadi 21,1 persen. Prabowo membayangi dengan elektabilitas 17,0 persen, disusul oleh RK (12,5 persen), Anies (8,0 persen), dan Sandi (7,5 persen).
Baca juga: Pertemuan Prabowo, Megawati, dan Puan Isyarat PDIP dan Gerindra Berkoalisi di 2024?
Berikutnya AHY (4,5 persen), Tri Rismaharini (4,3 persen), dan Erick (4,0 persen). Lalu Giring Ganesha (2,2 persen), Khofifah Indar Parawansa (2,0 persen), Puan (1,5 persen), dan Airlangga (1,3 persen). Ada pula Mahfud (1,2 persen), Gatot (1,1 persen), dan Andika Perkasa (1,0 persen).
"Menguatnya nama Andika berbarengan dengan terpilihnya sebagai Panglima TNI," ungkap Rudi.
Nama-nama lain masih berada di bawah 1 persen, sedangkan sisanya tidak tahu/tidak jawab sebanyak 10,0 persen.
Survei Y-Publica dilakukan pada 1-7 November 2021 terhadap 1200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia.
Data diambil melalui wawancara tatap muka terhadap responden yang dipilih secara multistage random sampling. Margin of error ±2,89 persen, tingkat kepercayaan 95 persen.