TRIBUNNEWS.COM - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menyebut, pihaknya mengambil langkah terkait kejadian yang dialami oleh ibunda dari Arteria Dahlan.
Seperti diberitakan sebelumnya, ibu Anggota Komisi III DPR RI itu terlibat insiden pertengkaran dengan seorang perempuan yang mengaku anak seorang jenderal.
Cekcok ini kemudian menjadi bahan perbincangan setelah viral di media sosial.
Terkait masalah ini, Andika menegaskan, pihaknya sudah berkoordinasi langsung dengan Polresta Bandara Soekarno Hatta.
Baca juga: Soal Cekcok Arteria dengan Wanita yang Ngaku Anak Jenderal, Panglima TNI hingga DPR Buka Suara
Hal itu disampaikan Andika usai bertemu dengan Kapolri di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (23/11/2021).
"Bahwa kita telusuri pihak-pihak yang berada di video itu, dan Komandan Pusat Polisi Militer sudah langsung mulai tadi malam melakukan penelusuran. Tadi pagi sudah berkoordinasi dengan Polres Bandara," kata Andika dalam keterangan, dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV.
Panglima TNI itu menegaskan siap menerima laporan dari kedua belah pihak yang berseteru, berkaitan dengan tindakan anggotanya.
Sebab pihaknya hanya berwenang memproses hukum anggotanya.
"Kita sifatnya siap menerima laporan dari dua pelapor ini seandainya ada apakah 'tekanan' atau apapun yang juga dikeluhkan atau dilaporkan akan kami proses hukum."
"Tapi ya memang kewenangan kami, proses hukum terhadap anggota militer."
"Kalau yang bukan anggota militer, masuk ke peradilan umum," tutur dia.
Baca juga: PDIP Sarankan Kejadian yang Dialami Arteria Diselesaikan Lewat Mediasi Tanpa Melibatkan Proses Hukum
Kemudian, ia menyebut kemungkinan pihaknya akan bertemu pada kedua pelapor esok hari.
Pihaknya memastikan akan menindak lanjuti laporan yang melibatkan anggotanya.
Namun, kata Andika, jika yang terlibat adalah keluarga dari anggota TNI, maka nantinya proses hukum akan berjalan di ranah kepolisian.
"Intinya kami akan menindak lanjuti. Harus, sesuai dengan seberapa jauh tindakan yang dilakukan anggota militer."
"Tapi kalau keluarga itu masuk dalam warga masyarakat. Nah itu masuk proses hukum peradilan umum. Kami hanya akan memproses hukum anggota TNI," pungkasnya.
Sebelumnya, rekaman perseteruan antara seorang wanita yang mengaku anak Jenderal TNI dengan ibunda dari Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDIP, Arteria Dahlan, beredar di media sosial.
Awalnya, video adu mulut antar keduanya diunggah oleh Wakil Ketua Komisi III DPR RI Fraksi Partai NasDem Ahmad Sahroni melalui akun Instagramnya, @ahmadsahroni88, Senin (22/11/2021).
Baca juga: Respons Kapuspen TNI Sikapi Insiden Ibunda Arteria Dahlan Dimaki Wanita Mengaku Anak Jenderal
Pertengkaran antara Ibu Arteria Dahlan dengan wanita itu terjadi di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (22/11/2021).
Insiden adu mulut ini terjadi berawal dari kedua belah pihak hendak mengambil bagasi.
Hal itu disampaikan Kasubag Humas Polresta Bandara Soekarno-Hatta, Iptu Prayogo.
"Awal kejadian mungkin ada kejadian kecil pas pengambilan bagasi," ujarnya, dikutip dari Kompas.com, Senin (22/11/2021).
Meski sudah mengetahui penyebab dari pertikaian itu, Prayogo mengaku belum mengetahui kronologi lengkap dari peristiwa tersebut.
Baca juga: Minta Bantuan Panglima TNI Andika & KSAD Dudung, Arteria Dahlan Ingin Wanita Pemaki Ibunya Dihukum
Sementara itu, hal serupa juga disampaikan Arteria Dahlan sendiri.
Pertengkaran itu bermula ketika sang wanita yang mengaku anak Jenderal TNI ini menyeletuk soal barang bawaan Arteria dan ibunya.
"Jadi staf saya ini, Rafa menurunkan bagasi karena pesawatnya lama, pesawat Boeing 737-500 bagasi cabinnya itu kan tidak begitu leluasa."
"Dia komplain, 'Barang lu terlalu banyak'. Lah koper saya dua, yang ada saya pegang tas, semua pegang tas."
"Kalau pun ada dua tas kecil itu hanya untuk alat penopang ibu saya, ibu saya udah 81 tahun dia butuh alat agar badan dia tegak lurus."
"Setiap satu jam harus dilepas makanya harus dibawa kemana-kemana. Itu enggak banyak," kata Arteria, dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Senin (22/11/2021).
Saling Lapor, Polisi Upayakan Mediasi
Dari insiden adu mulut, baik pihak keluarga Arteria Dahlan maupun wanita yang mengaku anak Jenderal itu saling melakukan pelaporan ke Polresta Bandara Soekarno-Hatta.
Kasubag Humas Polresta Bandara Soekarno-Hatta, Iptu Prayogo mengatakan, laporan kedua pihak telah diterima dan masih dalam penyelidikan.
"Semua pelaporan diterima ya. Jadi mereka saling lapor ke Polresta Bandara Soekarno-Hatta," ungkap Iptu Prayogo, saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (22/11/2021).
Prayogo menambahkan pihaknya saat ini mengupayakan perdamaian antara keduanya.
Kasus adu mulut tersebut pun kini sedang diusahakan agar menempuh jalur mediasi agar perdamaian keduanya terwujud.
"Untuk sementara masih dimediasi. Kami berharap bisa damai melalui jalur mediasi," ujarnya.
Sosok Wanita yang Mengaku Anak Jenderal
Sementara itu, Anggota Komisi I DPR RI Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin ikut memberi tanggapannya soal pertengkaran ibunda Arteria Dahlan dengan wanita yang mengaku anak Jenderal TNI.
Hasanudin mengatakan pihaknya telah melakukan penelusuran terkait insiden tersebut.
Menurut Hasanuddin, dari informasi yang diperoleh ternyata yang terlibat kericuhan bukan hanya perempuan itu.
Melainkan, juga seorang pria yang diduga anggota TNI yang disebut-sebut berpangkat Brigjen.
"Dari informasi yang kami dapat, ternyata perempuan itu bersama pria berpangkat Brigjen. Terkait hubungan keduanya masih kami telusuri," kata Hasanuddin kepada Tribunnews.com, Senin (22/11/2021).
Baca juga: Arteria Dahlan dan Ibunya Dimaki Perempuan yang Ngaku Keluarga TNI, Sahroni: Sangat Arogan
Hasanuddin mengatakan, mobil militer dengan nomor 75194-03 yang digunakan perempuan dan pria tersebut adalah kendaraan dinas milik Kodam Jayakarta.
"Kendaraan tersebut digunakan oleh Brigjen TNI yang kini telah pindah tugas ke BIN. Saat ini kasusnya sedang diinvestigasi oleh pejabat berwenang dalam hal ini Polisi Militer," kata Hasanuddin.
Hasanuddin mengatakan, awal kejadian adalah kericuhan saat turun dari pesawat.
Arteria Dahlan yang saat itu bersama ibunya sempat dimaki perempuan yang mengaku keluarga jenderal TNI.
"Dari kasus diatas saya berharap tidak berkepanjangan dan dapat diselesaikan secara kekeluargaan," katanya.
(Tribunnews.com/Shella Latifa/Chaerul Umam/Fandi Permana)