TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Pendidikan Katolik Dirjen Bimas Katolik Kemenag Agustinus Tungga Gempa mengatakan, dari sekian banyak lembaga pendidikan Katolik memang berfokus pada pembentukan karakter.
Meski, disadarinya bahwa pembentukan karakter tidak semudah membalikan telapak tangan.
Namun, upaya itu akan terus di dorong.
Baca juga: Pemuda Katolik: TNI Adalah Kita, Visi yang Tepat dalam Rangka Keberpihakan di Tanah Papua
Hal itu disampaikan Agustinus dalam bincang-bincang bertajuk Dukungan Moderasi Beragama Melalui Urusan Agama Katolik dan Pendidikan Katolik yang disiarkan Radio Sonora, Kamis (25/11/2021).
"Tapi dari waktu ke waktu itu terus upayakan didorong peran lembaga pendidikan sangat penting dan ini kita rasakan ditangani oleh ordo atau lembaga-lembaga lainnya," kata Agustinus.
Ia mengungkapkan hal itu menyusul tesronomi yang disampaikan Doko, warga Bekasi yang merasakan selama 12 tahun mengikuti pendidikan Katolik.
Dimana, Doko mengungkapkan dirinya sangat menanamkan nilai disiplin dari SD-SMA di sekolah Katolik.
Dan, nilai itu dibawa saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia.
Doko mengatakan, meski harus hidup bermasyarakat, dirinya sangat disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus Corona.
Baca juga: Bimas Katolik Kemenag Susun Modul Penguatan Moderasi Beragama Perspektif Katolik
Agustinus pun mengatakan, bahwa saat ini sangat ditekankan dan mungkin salah satu hal yang kita lakukan dan juga menjadi kebijakan adalah dengan pendidikan berbasis asrama.
Meski, sekolah berbasis asrama ini banyak terutama di menengah dan pendidikan tinggi.
Menurutnya, pendidikan berbasis asrama sangat membentuk karakter siswa untuk menanamkan nilai-nilai disiplin yang tinggi.
"karena itulah pembentukan karakter itu bisa yang dipantau dan pendidikannya lebih ditanamkan seperti itu, yang betul-betul baik," harapnya.